Nuraini bercerita pada tahun 2005 saat dirinya duduk di bangku SMK dirinya dan teman-temannya yang isinya cewek semua ini iseng bermain jailangkung dengan media kertas dan pensil. Aini mengaku dirinya dan temannya beberapa kali bermain bersama di saat jam kosong maupun istirahat.Suatu ketika saat Aini sedang ada di rumahnya, dirinya iseng bermain jailangkung sendiri. Aini mengungkapkan dirinya membaca mantra Jailangkung seperti yang dia lakukan bersama teman-temannya di sekolah. Tiba-tiba kertas dan pensil tersebut mulai berjalan sendiri dimana tulisan yang dibentuk membentuk kalimat ‘tolong jangan panggil aku dengan mantra jailangkung, nggak mempan’.Setelah melihat tulisan tersebut, Aini mengaku sosok gaib yang merasuki medium pensil dan kertas ini, Aini yang awalnya anak nakal, malah dibisiki sosok gaib ini untuk banyak-banyak beribadah dan berbuat baik, bisikan ini berlanjut dengan menyuruh Aini untuk melakukan puasa selama tiga hari berturut-turut agar Aini mempunyai ilmu kebatinan yang bisa digunakannya untuk membantu orang lain.Aini mengaku setelah itu dirinya merasa diikuti makhluk gaib dimana dirinya selalu mendapatkan petunjuk untuk melakukan sesuatu yang berhubungan dengan membantu menyembuhkan orang lain yang terkena penyakit gaib. Aini bercerita dirinya pernah membantu anak kecil yang nggak bisa berjalan, dan hanya dengan mengusap-ngusapkan air dan membaca doa kepada anak kecil tersebut dan syukurlah anak tersebut bisa berjalan lagi.Nuraini mengaku kedatangannya ke Karma ini mencarikan solusi untuk adiknya. Setelah Aini punya ilmu yang bisa menyembuhkan tersebut, Aini mengaku bertemu dengan lelaki dan menikah. Sejak saat itu dirinya nggak pernah berkomunikasi atau mendapatkan bisikan-bisakn dari sosok gaib ini. Suatu hari Aini mendapatkan kabar kalau adiknya mengalami kejadian aneh, dimana adek Aini kesurupan di sekolahan, adik Aini menangis-nangis dan berteriak sampai terpental sejauh tiga meter jauhnya.Menurut informasi dari Sekolah adik Aini ini bukan kesurupan tetapi mengalami depresi. Akhirnya Aini membawa adiknya ke salah satu rumah sakit jiwa yang membuat adiknya harus dirawat selama satu minggu di sana. Saat Aini menjenguk adiknya dirinya selalu membacakan doa-doa namun respon adiknya yang berteriak kepanasan malah membuat Aini bingung. Sepulangnya dari rumah sakit jiwa, Aini bercerita kalau adeknya sering kesurupan dirasuki sosok kakek-kakek dan kuntilanak. Aini juga bercerita semenjak itu adiknya nggak bisa ngomong dan lumpuh dimana adiknya mau makan atau minum pun harus dengan bantuan orang lain.
Solusi Roy Kiyoshi Untuk Nuraini
Roy melihat ada sosok gaib yang mengikuti Aini dan sosok tersebut hadir bersama Aini. Roy mengaku dirinya melihat sesuatu yang aneh kali ini, Roy mengaku pandangannya gelap sekali saat ini. Bintang tamu Ega mengatakan dirinya mendengarkan bunyi-bunyian yang aneh di studio. Roy mengatakan baru pertama kali dalam sejarah Karma yang sudah beratus-ratus episode ini baru pertama kali Roy merasakan perasaan insecure dan merasa terancam karena Roy nggak bisa melihat apa-apa karena penglihatannya terganggu dan tertutupi oleh kekuatan yang sangat kuat.Roy meminta lilin, menyalakannya dan meminta sosok gaib yang ada di studio Karma untuk nggak mengganggu semua orang yang ada di studio ini. Roy juga meminta sosok ini untuk menampakkan dirinya dan nggak membuat kabut hitam di studio. Roy meminta Aini memegang lilin tersebut dan meneteskannya ke tangan Roy Kiyoshi. Roy mengusir sosok ini untuk pergi dan nggak mengganggu Aini maupun semua orang yang ada di studio ini.Roy mengatakan pada Aini meskipun dirinya mempunyai kemampuan untuk mengobati dari makhluk-makhluk gaib ini, sosok gaib ini nyatanya malah sebenarnya ingin menyakiti dirinya. Roy mengatakan makhluk gaib ini datang dengan bersikap baik meminta Aini untuk sholat dan lain-lain hanya untuk mengelabuhi Aini agar Aini mau mengikuti apa yang diminta sosok gaib ini.Robby dan Ega meminta Aini untuk terus memberikan support kepada adiknya, karena menurut Robby dan Ega kehadiran orang tersayang pasti sedikit-sedikit bisa membantu kesembuhan orang yang sedang sakit.
Partisipan Karma ANTV 15 Mei 2018 Ep 121 Yang Kedua, Sinta Amelia Taufani
Sinta partisipan Karma ANTV 15 Mei 2018 Ep 121 yang kedua lahir pada tanggal 11 bulan Mei. Hidup berjauhan dengan suami yang mengais rejeki di ibu kota untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Dirinya rela menjadi biduan dangdut menyanyi dari panggung ke panggung sejak usianya belia. Ilmu pengasihan pun digunakan Sinta untuk mendapatkan saweran.Perempuan berusia 29 tahun ini bercerita kalau dari kecil memang hidup dalam kebertasan ekonomi. Sinta bercerita saat kecil dirinya diasuh oleh neneknya, dimana pernah suatu hari dirinya pernah makan nasi hanya dengan garam. Melihat teman-temannya yang makan enak, dengan menekuni hobinya yang suka menyanyi Sinta mengaku sering dateng ke hajatan-hajatan untuk menyumbang lagu untuk mendapatkan uang saweran.Saat SMA Sinta bercerita mulai bekerja di café-café agar dirinya bisa meneruskan sekolah setinggi-tingginya, saat itu juga Sinta mengalami pelecehan seksual oleh para pengunjung café yang membuatnya trauma. Saat usianya dua puluh tahun, Sinta mengaku sudah berhenti menjadi penyanyi café karena dirinya dinikahi oleh suami yang bekerja jauh dari Sinta. Sinta sedang menjalani long distance relationship dengan suaminya yang bekerja di Jakarta sedangkan dirinya berada di Cirebon.
Sinta Mendapatkan Solusi Dari Roy Kiyoshi
Baca Juga :
