Manusia Bumi Bukan Penduduk Surga?

Manusia Bumi Bukan Penduduk Surga?
Manusia Bumi Bukan Penduduk Surga? (Foto : )
Dari bawah sini, di bumi ini, manusia terus saja mengagung-agungkan langit. Manusia menunjuk-nunjuk ke atas, berseru-seru ada surga di atas sana. 
Newsplus.antvklik.com
- Jika memang surga di atas sana maka manusia tidak perlu lahir di bumi kan? Manusia tidak perlu meninggalkan langit atau “dibuang” dari langit dong?Ada yang mengatakan kalau sesungguhnya manusia di dunia ini hanya merantau. Kampung halaman manusia adalah surga karena nenek-nenek moyang manusia (Adam dan Hawa) berasal dari surga. Manusia hanya berimigrasi menjadi penduduk dunia. Surga itu ada di atas sana, nun jauuuh di langit sana.Namun kenyataannya manusia tidak dilahirkan di langit. Di bumi inilah manusia hidup untuk merawat bumi, merawat rumah sucinya. Di bumi inilah surga manusia nyata adanya. Jadi, manusia hidup bukan untuk mengagung-agungkan langit. Bener, kan?Manusia ada di bumi ini gara-gara Nabi Adam!Hah?!Iya dong! Gara-gara Nabi Adam makan buah terlarang, kita sekarang merana di bumi. Kalau Nabi Adam dulu enggak tergoda Iblis kan manusia tetap di surga.Begitulah manusia, Nabi Adam dipersalahkan dan Iblis pun jadi biang kerok.Tapi ngomong-omong, seperti apa sih pohonnya?Nama buahnya apa?Lalu, rasanya bagaimana?Ada yang menafsirkan pohonnya tiada beda dengan pepohonan lainnya, dahannya bercabang-cabang namun istimewanya buah pohon ini adalah makanan para malaikat untuk kekekalan mereka. Buah pohon ini dinamakan buah Quldi. Ada pula yang menyebut pohon Gandum, pohon Anggur maupun pohon Tin. Namun bisa jadi, ini semua adalah simbol induk segala ilmu pengetahuan.Kalau bicara soal rasa ... Ah, ini kan bukan soal rasa. Ini soal khasiatnya. Inilah yang membuat Adam tergoda. Iblis bilang, kalau makan buah ini maka akan seperti malaikat, kekal abadi. Kalau istilah kekiniannya Antiaging gitulah, supaya tubuh awet bugar dan otak tetap cemerlang dipakai mikir.Nah!Benar kan manusia ada di bumi ini gara-gara kelalaian Nabi Adam!Sebentar,Begini ceritanya …Sejak awal sebelum Nabi Adam lahir… eh, sebelum Nabi Adam diciptakan, Tuhan sudah berfirman ke para malaikat kalau Dia mau menciptakan manusia yang menjadi khalifah atau wakilNya di bumi.Jadi, pahamilah, manusia diciptakan bukan untuk menjadi penduduk surga. Manusia bumi bukan penduduk surga.Nabi Adam dan Siti Hawa tinggal di surga cuma transit alias mampir. Nabi Adam dan Siti Hawa sedang menjalani masa persiapan, penggemblengan. Tuhan mengajari Nabi Adam berbagai bahasa, dan nama-nama semua benda. Tugas Manusia Makan buah terlarang atau tidak, cepat atau lambat, Nabi Adam pasti diturunkan ke bumi menjalani tugas dari-Nya, yaitu memakmurkan bumi.Ya, memakmurkan bumi!Para keturunan Nabi Adam punya tugas memakmurkan bumi. Namun ada pilihan-pilihan kehendak, keinginan, nafsu dan masih banyak lagi yang disisipkan saat manusia diciptakan. Itu semua muncul setelah buah terlarang hancur terkunyah menyatu dengan tubuh Sang Nabi.Sehingga, manusia khalifah punya pilihan terhadap bumi, merawatnya, juga mematikannya. Memperindahnya, juga merusaknya. Sayangnya, amanah memakmurkan bumi tidak dipahami manusia khalifah sebagai amanah, hanya menjadi wacana teori.