Mobil Listrik Seres E1 Bakal Diproduksi di Banten

Seres E1
Seres E1 (Foto : Instagram @dfskduri.id)

AntvMobil listrik terbaru Seres E1 diluncurkan di pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2023, yang resmi ditutup akhir pekan kemarin. 

Acara tersebut menjadi panggung perdana bagi Seres, merek di bawah naungan PT Sokonindo Automobile dan merupakan bagian dari perusahaan DFSK. 

Seres E1 sendiri dirancang khusus untuk mobilitas perkotaan yang gesit, mampu memberikan solusi transportasi handal dengan peduli pada lingkungan. 

Kendaraan dengan model kecil ini tak hanya menawarkan kenyamanan dan fitur modern, tetapi juga menekankan pada keberlanjutan lingkungan, berkontribusi pada udara segar di lingkungan perkotaan.

img_title
Seres E1. (Foto: Instagram @dfskindonesia)

 

“Dengan berbagai fitur yang disajikan, kami optimis bahwa masyarakat Indonesia akan menyambut baik kehadiran Seres E1,” ujar Chief Operating Officer PT Sokonindo Automobile, Franz Wang di lokasi pameran, dikutip dari viva Kamis, 24 Agustus 2023. 

Selain fokus terhadap kinerja, Seres E1 juga menitikberatkan pada aspek keamanan, yang dilengkapi dengan berbagai fitur seperti Anti-lock Braking System (ABS), Electronic Brake Distribution (EBD), dan kamera parker. 

Mobil ini juga memberikan rasa aman dan rasa percaya diri bagi pengemudi menghadapi tantangan jalan. 

Di sisi lain, harga Seres E1 cukup menarik perhatian di pasar otomotif nasional. Seres E1 Tipe B dijual seharga Rp189 juta dan Seres E1 Tipe L dihargai Rp219 juta, kedua harga berstatus on the road DKI Jakarta. 

img_title
Seres E1. (Foto: Instagram @dfskduri.id)

 

Marketing Head PT Sokonindo Automobile, Achmad Rofiqi mengatakan jika Seres E1 akan diproduksi secara lokal di wilayah Serang, Banten

“Mulai masuk produksi di pabrik Cikande mungkin di bulan September, sudah CKD (Completely Knock Down), bukan CBU (Completely Built Up),” tutur Achmad. 

Achmad kemudian mengungkapkan, kalau pihaknya saat ini tengah berusaha agar Seres E1 bisa mempunyai Tingkat Komponen Dalam Negeri atau TKDN minimal 40 persen.

“Masih dalam perhitungan TKDN, kami juga masih mencari beberapa supplier lokal seperti baterai. Minimal sama dengan yang diminta oleh pemerintah, yaitu sebesar 40 persen,” terangnya.