Catatan Ilham Bintang: Semalam di Yogyakarta

Catatan Ilham Bintang: Semalam di Yogyakarta
Catatan Ilham Bintang: Semalam di Yogyakarta (Foto : Istimewa)
img_title
Suasana Bandara Yogyakarta International Airport. (Foto: Istimewa)


Arsitekturnya modern dan desainnya futuristik. Wajar jika menelan  biaya sampai 12 triliun, membengkak dari rencana semula 10 triliun.Bandara
dilengkapi dengan jalur kereta api sebagai jalur transportasi yang mengangkut penumpang dari dan menuju Kota Yogyakarta.

Untuk memudahkan penumpang pesawat menuju/datang, tersedia transportasi Kereta Bandara yang menghubungkan Bandara dengan Pusat Kota Yogyakarta ataupun wilayah Wates.

Stasiun Kereta Bandara Yogyakarta dapat dicapai dengan berjalan kaki karena terhubung langsung dengan bandara.

Pada awal perencanaannya, diperkirakan YIA  akan menampung 20 juta orang setiap tahun. Namun, menurut  data terbaru, tahun 2022 bandara tercatat hanya melayani 1,2 juta penumpang.

Jumlah itu jelas jauh dari target. Diduga akibat terjadinya perlambatan ekonomi, sebagian karena  pandemi Covid-19 yang terjadi selama hampir tiga tahun. Peresmiannya tempo hari dilaksanakan di masa puncak pandemi Covid-19.

Sangat bisa jadi juga karena perjalanan darat dan kereta api dengan naik pesawat hampir sama waktu yang dibutuhkan. Sekitar  6-7 jam, sehingga sebagian masyarakat memilih jalan darat dan kereta.

Kemungkinan. Pesawat Garuda GA 205 yang kami tumpangi mendarat di Bandara Soekarno Hatta tepat pukul 11.00 WIB. Itu artinya, sejak morning call tadi sudah 6 jam kami terjaga. Beda tipis dengan jalan darat. Tanpa harus melewati berbagai pemeriksaan sesuai standar bandara.