Benarkah Meniup Terompet Dapat Memancing Malaikat Israfil? Ini Jawaban Buya Yahya

Buya Yahya
Buya Yahya (Foto : YouTube: Al-Bahjah TV)

Antv – Saat ini kita sudah berada dipenghujung akhir tahun, biasanya banyak orang yang sudah mempersiapkan untuk menyambut tahun baru. Bahkan ada yang pergi berlibur dan menikmati waktu bersama dengan keluarga di rumah.

Perayaan tahun baru pastinya tak lepas dari suatu benda yang sudah tak asing lagi di telinga, yakni terompet.

Bahkan, terompet seolah sudah menjadi kewajiban bagi banyak orang untuk menyambut tahun baru, namun tak diketahui secara pasti awal budaya meniup terompet di Indonesia saat pergantian tahun.

Yang jelas, dalam Islam tak menganjurkan untuk meniup terompet dan merayakan malam pergantian tahun baru. Bahkan banyak ulama yang mengharamkan budaya meniup terompet saat perayaan tahun baru. 

 

Seperti salah satunya yang dikatakan oleh pendakwah Buya Yahya. Melansir dari YouTube Al-Bahjah TV, berikut jawaban Buya Yahya di bawah ini.

Berawal dari salah seorang jamaah pengajian yang menanyakan terkait apakah hukum terompet yang ditiup saat tahun baru dan dengan meniup terompet dapat memancing Malaikat Israil untuk meniup terompet sangkakala.

Buya Yahya menjawab bahwa dengan meniup terompet yang ditiup oleh manusia tidak akan memancing malaikat Israfil untuk meniup terompet sangkakala.

"Bukan, jadi para ulama menjelaskan, Anda bukan Malaikat israfil yang meniup terompet ya, jadi itu spesial malaikat ya," ucap Buya Yahya.

Dalam video itu, Buya Yahya juga menjelaskan bahwa dengan merayakan tahun baru bukan termasuk dari budaya kaum Muslimin. Terlebih dengan meniup terompet saat perayaan tahun baru.

"Jika ada sebuah budaya yang bukan dalam Islam dan itu menjadi ciri khas keagamaan atau budaya yang menurut Islam tidak sesuai maka kita tidak boleh meniru, termasuk apa saja? Sama seperti meniup terompet di tahun baru, kalau itu bukan budaya kaum muslimin maka kita tidak boleh ikut-ikutan," papar Buya Yahya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan sebab dalam Islam, tidak memperbolehkan umatnya untuk menyerupai suatu kaum yang memperbolehkan merayakan malam pergantian tahun baru.

"Jadi tidak bolehnya kita mengikuti itu bukan karena masalah Malaikat Israfil atau malaikat peniup terompet bukan. akan tetapi karena kita tidak boleh menyerupai suatu kaum," ungkap Buya Yahya.

Menurutnya, tidak masalah jika suatu kaum merayakan perayaan tahun baru namun berbeda dengan kaum Muslimin yang tidak memperbolehkan kaumnya untuk ikut merayakan tahun baru.

Ia juga menambahkan jika hal tersebut dinilai salah oleh suatu kaum, hal tersebut tidak akan menjadi masalah bagi kaum Muslimin. Seperti dengan kaum lainnya yang tidak membudayakan malam tahun baru tentu boleh untuk menghindari hal tersebut.

"Anda boleh mengatakan apa yang dilakukan kaum muslimin tentang cara salah gak ada masalah menurut keyakinan anda ini dan perlindungan di kaum muslimin bukan berarti merendahkan agama lain, sebab itu adalah budaya suatu kaum bahkan mungkin juga bukan saja kaum muslim yang tidak menganggap itu sebagai budayanya maka berhak untuk mengingkari budaya tersebut," jawab Buya Yahya.

Sebab, Buya Yahya mengatakan jika masih banyak cara lain untuk memberitahu atau mengingatkan untuk tidak meniup terompet pada perayaan tahun baru. Sebab orang lain memiliki cara beribadah masing-masing sesuai dengan ajaran agamanya.

"Kalau saya melarang anak saya jangan kau meniup terompet karena itu bukan kebiasaan kaum muslimin tapi kalau mengatakan dengan bermacam caci maki tidak diizinkan dalam Islam, sebab orang punya cara beribadah masing-masing sesuai dengan agamanya," pungkas Buya Yahya.