Tugu Kujang, Ikon Kota Bogor yang Gagah dan Eksotis Dapat Dikunjungi Secara Gratis

Tugu Kujang
Tugu Kujang (Foto : Instagram @explorebogor)

Antv – Tugu Kujang adalah salah satu lambang (ikon) yang berada di Kota Bogor, Jawa Barat. Tugu yang satu ini mungkin bukan hal yang aneh lagi bagi sebagian masyarakat, terlebih bagi penduduk asli orang Bogor itu sendiri.

Sementara itu, seperti yang diketahui pula jika di Indonesia sendiri akan banyak memiliki ikon kotanya sendiri sebagai ciri khasnya. Umumnya, lambang ini akan terletak berada di tengah kota yang dibangun dengan gagah dan bisa menarik perhatian.

Bukan hanya sekadar lambang biasa dan hanya sebagai gaya saja, akan tetapi biasanya lambang ini akan memiliki makna tersendiri terkait kota tersebut, salah satunya mengenai sejarahnya.

Seperti Tugu Kujang yang berada di kota hujan ini yang tentunya mempunyai akan sejarah yang mendalam tentang pembangunan tugu tersebut.

Dalam tugu ini pun akan terdapat tulisan yang cukup menarik perhatian, yakni berbunyi ‘ Dinu Kiwari Ngancik Nu Bihari Seuja Ayuena Sampeureun Jaga’.

Tulisan tersebut tentu bukan hanya moto biasa, tentunya akan memiliki makna dan arti bagi Bogor itu sendiri. Arti dari tulisan tersebut adalah ‘Apa yang dilakukan hari ini dan esok harus lebih baik dari hari-hari sebelumnya.’

Penasaran lebih jauh tentang Tugu Kujang ini? Mari simak ulasannya di bawah ini seperti yang telah dihimpun dari berbagai sumber.

Sejarah Tugu Kujang

img_title
Tugu Kujang. (Foto: Instagram @o.j.a.n_s)

Nama Kujang diambil dari nama senjata pusaka tradisional Sunda yang konon memiliki fungsi khusus sekaligus kesaktian.

Kujang pusaka ini dikenal masyarakat Sunda pada masa kerajaan Pajajaran atau sekitar pada abad ke-14 karena fungsinya sebagai alat pertanian.

Oleh karena itu warisan ini tak dapat dipisahkan dari masyarakat Sunda, khususnya pada masa pemerintahan Prabu Siliwangi. Sebagian besar masyarakat di wilayah Jawa Barat juga mengenal benda ini sebagai peninggalan Prabu Siliwangi.

Namun ketika ada penjajah asing, senjata ini digunakan untuk melawan dan mengusir penjajah. Pada zaman dahulu bangsa Indonesia khususnya suku Sunda tidak memiliki senjata yang mumpuni untuk melawan penjajah yang merusak masyarakat.

Karena itu, kujang ini dijadikan simbol pusaka bagi masyarakat Sunda. Konon, sampai saat ini senjata tradisional kujang masih dapat digunakan sebagai alat bercocok tanam oleh masyarakat Baduy, Banten dan Pancer Pengawinan Sukabumi, Jawa Barat.

Hal itu terekam dalam keterangan naskah kuno Sanghyang Siksa Ng Karesian (1518 M). Namun, ada juga tradisi lisan yang berkembang di beberapa daerah. Ada banyak teori tentang asal usul kata kujang, salah satunya adalah kata kujang berasal dari bahasa Sunda kuno yaitu ‘kudi’ dan ‘hyang’.

Kata ‘kudi’ sendiri merujuk pada senjata yang memiliki kekuatan gaib, sedangkan ‘hyang’ merujuk pada dewa. Selain itu, juga dikaitkan dengan kata bahasa Sunda ‘ujang’ yang artinya orang.

Pada abad ke-9 dan ke-12, muncul jenis baru alat pengiris daging yang sudah memiliki kelebihan dan ciri khas tersendiri.

Seiring dengan perkembangan teknologi saat ini, budaya, sosial, serta ekonomi di masyarakat Sunda membuat kujang mengalami pergeseran bentuk, fungsi, dan maknanya.

Kujang juga mulai menjadi senjata yang bernilai simbolis serta sakral. Senjata tradisional ini juga sangat berarti bagi masyarakat lokal di Jawa Barat khususnya wilayah Bogor.

Untuk mengenang sejarah tersebut, dibangunlah Monumen Kujang yang dibentengi dan hingga kini masih dikenal sebagai ikon kemewahan kota Bogor.

Monumen Kujang didirikan pada 4 Mei 1982, sejak masa pemerintahan Walikota Achmad Soebana. Jika kamu sedang berlibur ke Bogor, sempatkan untuk berkunjung atau mampir untuk melihat kemegahan dari ikon kota hujan ini.

Dulu latar belakang Tugu Kujang adalah pemandangan Gunung Salak yang indah. Namun, pemandangan indah Bukit Salak saat ini bisa dibilang cukup sulit karena terhalang oleh bangunan lain seperti hotel atau pusat perbelanjaan yang dibangun cukup tinggi hingga menutupi Bukit Salak yang indah tersebut.

Ornamen Tugu Kujang

img_title
Tugu Kujang. (Foto: Instagram @tugukujangbogor)

Tugu Kujang yang sangat mewah ini berada di tengah Kota Bogor, memiliki tinggi 25 meter dan berdiri di atas lahan seluas 26 kilometer persegi x 23 meter.

Tugu tersebut berdiri di puncak puncak dengan hiasan pisau, beratnya 800 kilogram, dan tingginya sekitar 7 meter.

Ornamen Kujang terbuat dari bahan stainless steel berlapis perunggu dan kuningan. Diperkirakan pembangunan tugu parang menelan biaya hingga 80 juta rupiah, menghadap ke arah Istana Kepresidenan Bogor.

Lokasi Tugu Kujang

img_title
Tugu Kujang. (Foto: VIVA)

Hingga saat ini, Tugu Kujang ini jadi lambang Kota Bogor yang berada tepat di simpang tiga jalan raya Pajajaran, otista, serta Baranangsiang. Maka, rasanya kamu belum lengkap jika tengah berlibur ke Bogor jika tak mendatangi ikon Bogor yang satu ini.

Mengenai biaya masuk, kamu pun tak perlu memikirkan akan hal tersebut. Sebab saat kamu mengunjungi Tugu Kujang ini tentu tidak bayar alias gratis dan bisa kamu kunjungi kapan saja.

Akses ke Tugu Kujang

img_title
Tugu Kujang. (Foto: Instagram @hendi_alamsyah70)

Bagi kamu yang berencana akan datang ke Bogor dan ingin datang ke Tugu Kujang ini, tempatnya mudah dijangkau dengan lokasi yang strategis.

Jika kamu dari arah Stasiun Bogor, maka kamu pun dapat naik angkot warna merah nomor 03, setelah itu, kamu bisa turun di Botani Square

Selanjutnya, jika kamu berasal dari terminal Baranangsiang, kamu pun dapat menempuh dengan berjalan kaki untuk menuju ke Tugu Kujang dengan jarak yang cukup dekat. Sebab, tugu ini posisinya dekat dengan terminal Baranangsiang.

Demikian sekilas informasi tentang Tugu Kujang yang ada di Bogor, Jawa Barat. Tempat yang satu ini sangat indah dengan menawarkan gaya bangunnan tugu yang gagah serta penuh sejarah.

Selain itu, bagi kamu yang berencana mengunjungi tugu ini tentu tak perlu mengeluarkan biaya sepeserpun alias gratis. Jadi, kamu bisa datang ke Tugu Kujang ini kapan saja tanda ada jam-jam tertentu.