Opini, Polisine Rakyat di Era Milenial Menjaga Kehidupan

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat memimpin upacara.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat memimpin upacara. (Foto : Polri)

Penekanan pada Presisi agar setiap insan bhayangkara mampu melaksanakan tugas secaracepat,tepat,responsif,humanis,transparan,bertanggungjawab dan berkeadilan. Bahkan dalam penanganan perkara,Polri wajib menerapkan scientific crime investigasion, secara profesional dan transparan untuk menekan timbulnya kejanggalan yang menyisakan pertanyaan dari publik.

Polri Dituntut Konsisten

Polisi bukan saja hanya semata soal profesionalitas dan integritas serta transparansi. Polri juga harus kontinu dan konsisten melakukan perubahan secara konfrehensif yang menyentuh seluruh sektor.Melakukan kajian detail untuk mengevaluasi pola kerja yang sudah menjadi budaya,sistim rekrutmen,kurikulum pendidikan,pengelolaan personil,kesejahteraan hingga soal reward dan punishment.

Seluruh upaya untuk mewujudkan Kamtibmas tetap kondusif,harus disiapkan dalam cetak biru berisi deskripsi detail tentang perubahan dan memastikan prosesnya dilaksanakan dan diterapkan dengan baik dan benar.Disusul dengan evaluasi secara berkala lewat penilaian objektif dan transparan.

Jumlah personil Polri yang mencapai 500.000 orang dengan kewenangan yang besar serta perilaku oknum yang menyimpang tentu berpotensi memicu permasalahan yang membuat citra dan kepercayaan publik terhadap Polri anjlok.

Kasus yang dipicu tindakan Irjen Ferdy Sambo dan Irjen Teddy Minahasa serta peristiwa tragedi Stadion Kanjuruhan Malang bisa menggiring Polri memasuki suatu kondisi yang tidak biasa bahkan harus disikapi dengan bertindak out of the box.

Seperti yang disebut Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo,Polri saat ini sedang melaksanakan proses pemurnian untuk menjadi emas yang berkadar 24 karat.