Antv – Nasib Juventus hingga kini masih mengkhawatirkan setelah sebelumnya mendapatkan hukuman pengurangan 15 poin atas kasus manipulasi laporan keuangan terkait nilai transfer pemain. Kini, Bianconeri dikabarkan bakal menerima hukuman lain.
Dua permasalahan yang tengah dihadapi Juventus musim ini terkait penggabungan nilai transfer laporan keuangan dan urusan gaji pemain di masa pandemi.
Pengadilan banding FIGC sebelumnya telah menjatuhkan sanksi pengurangan 15 poin. Juventus saat ini tengah melakukan banding ke Komite Olimpiade Nasional Italia (CONI) atas hukuman tersebut.
Kemudian, Bianconeri saat ini sedang dihadapkan pada kasus kedua yang tengah mengancam mereka dengan hukuman yang lebih berat ketimbang sebelumnya, yakni soal pembayaran gaji.
Juventus diduga sengaja tidak mencatatkan tiga bulan gaji pemain dalam laporan keuangan klub. Disinyalir hal tersebut dilakukan untuk mengakali neraca keuangan tim.
Dalam laporan keuangan Juventus, disebutkan kalau sejumlah pemain telah merelakan empat bulan gajinya di masa pandemi. Namun dipercaya Bianconeri tetap membayarnya, tanpa mencatatkan dalam laporan.
Menurut laporan Corriere dello Sport, sejauh ini kejaksaan masih melakukan investigasi. Tapi mulai mencuat kabar kalau tuntutan yang diajukan bila memang Juventus terbukti melakukan pelanggaran adalah pengurangan 20 poin.
Jika hukuman tersebut benar-benar terealisasi, Juventus akan kehilangan 25 poin, bila banding untuk kasus pertama tidak dikabulkan.
Jelas mereka akan semakin terpojok, bakalan langsung terjun ke dasar klasemen dan berada dalam bayangan degradasi.
Permasalahan gaji ini membuat Juventus dalam situasi yang agak pelik. Sebab hukuman akan dengan mudah dijatuhkan karena bukti-bukti terpampang jelas, baik dari laporan keuangan klub sendiri, serta keterangan dari sejumlah saksi, termasuk para pemain.
Saat ini, Juventus sudah terperosok ke papan tengah klasemen di posisi 13 dengan raihan 23 poin setelah sebelumnya menerima hukuman pengurangan 15 poin.
