Bentrokan sudah berhasil dibubarkan oleh polisi, namun hingga Senin tengah malam (30/7), suasana dua desa yang bertikai di Jambi masih terasa mencekam. Dua desa yang bertikai ini adalah Desa Sleman dan Desa Pending Talang, yang terlibat bentrokan pada Senin siang.[caption id="attachment_125027" align="alignnone" width="900"]
![bentrok jambi 1]()
Polisi berjaga di dua desa yang bertikai[/caption]Ratusan personil kepolisian dari Polres Kerinci, Jambi, disebar, berjaga di kedua pintu masuk kedua desa yang sedang memanas ini. Penjagaan diperketat agar tidak lagi terjadi aksi saling serang antar kedua warga desa.Walau dengan penjagaan ekstra ketat, namun jalan utama yang menghubungkan kedua desa menuju pusat kota Sungai Penuh, Kabupaten Kerinci Jambi, yang sempat diblokir oleh masing masing warga kedua desa, kini sudah mulai dibuka.Kapolres Kerinci Jambi, AKBP Dwi Mulyanto, mengatakan akan segera menggelar proses mediasi perdamaian antar warga kedua desa, dengan melibatkan semua unsur pemerintahan kabupaten.Seperti yang telah disampaikan oelh Kapolres Kerinci Jambi, pertikaian diduga karena ada nya perkelahian antar pelajar dari Desa Sleman dan Desa Pending Talang, Kabupaten Kerinci, Jambi. Akibat bentrokan antar desa ini, sembilan rumah, dua belas sepeda motor dan dua mobil dibakar.Peristiwa bentrokan antar desa di Kerinci Jambi ini terjadi pada Senin siang (30/7). Kejadian berawal dari perkelahian antara siswa SMK Negeri 6 dan SMA MAN 3, Kerinci. Akibat perkelahian ini salah satu siswa dari SMA MAN 3 mengalami luka-luka di bagian kepala.Walaupun perkelahian antar siswa ini dapat dibubarkan, namun pihak keluarga masing-masing siswa yang letak desanya saling bersebelahan tidak dapat menerima. Bentrokan antar desa pun akhirnya pecah dan kemudian meluas.Warga Desa Sleman membakar beberapa rumah di Desa Pending Talang, begitu juga dengan warga Pending Talang, juga membakar beberapa rumah dan belasan sepeda motor milik warga Sleman. Akhirnya bentrokan pada Senin siang ini dapat diakhiri, setelah puluhan polisi diterjunkan ke lokasi.Laporan Bayu Alfarizi dan Arizal Antoni dari Jambi.
Baca Juga :
