www.antvklik.com
- Kurang lebih sebulan lagi proses pendaftaran calon presiden dan wakil presiden akan dibuka. Pilpres 2019 akan segera dimulai. Perhatian dan energi elite dan publik selama sembilan bulan ke depan akan terkuras oleh proses politik nasional tersebut.Lembaga Survei Indonesia Denny JA menemukan bahwa, Joko Widodo masih menjadi kandidat capres terkuat, bahkan terjadi tren kenaikan pasca Pilkada serentak lalu. Namun masih rendahnya pemilih militan Jokowi dan makin populernya gerakan ganti presiden patut diwaspadai. Mayoritas publik inginkan pemerintah pasca Pilpres 2019, adalah pemerintahan yang kuat dan menumbuhkan ekonomi.Selain itu, LSI Denny JA juga menguji siapakah cawapres Jokowi yang ideal untuk setiap kategori definisi dari sebuah pemerintahan yang kuat. Hasilnya riset LSI Denny JA menemukan bahwa cawapres Jokowi mengerucut pada 5 nama besar."Dari survei dan panel ahli, cawapres Jokowi mengerucut pada 5 nama yaitu Airlangga Hartanto, Tito Karnavian, Mahfud MD, Moeldoko, dan Sri Mulyani. Tentu saja, Jokowi masih tetap leluasa memilih di luar kelima tokoh tersebut," ucap Peneliti Senior LSI, Adjie Alfaraby, di Jakarta (10/7/2018). [caption id="attachment_114248" align="alignnone" width="300"]
![Lembaga Survei Indonesia Denny JA]()
Lembaga Survei Indonesia Denny JA[/caption]Adjie menjelaskan, untuk cawapres kuat di parlemen, nama Airlangga Hartanto menjadi pilihan teratas. Salah satu faktor yang menyebabkan Airlangga Hartanto teratas karena statusnya sebagai ketua umum Partai Golkar, partai pemenang kedua Pileg 2014. Selanjutnya nama menteri keuangan Sri Mulyani menjadi cawapres ideal Jokowi yang mengerti dan kapabel soal ekonomi. Sedangkan nama Jenderal Tito Karnavian diinginkan publik menjadi cawapres ideal Jokowi agar didukung oleh aparat hukum dan keamanan.Jokowi sudah dipastikan akan maju kembali sebagai capres dengan 5 nama yang mengerucut menjadi cawapres Jokowi. Lalu siapakah lawan Jokowi? Bagaimana kira-kira peluang mereka?"Perkembangan terakhir, masih ada 3 nama yang berpeluang menjadi capres. Ketiga nama tersebut adalah Prabowo Subianto, Gatot Nurmantyo, dan Anies Baswedan," ujar Adjie.Hasil survei LSI Denny JA menemukan bahwa Prabowo berpasangan dengan Gatot Nurmantyo adalah pasangan yang paling kuat melawan Jokowi. Begitu juga apabila Gatot berpasangan dengan Anies atau Anies berpasangan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang dianggap publik paling kuat melawan Jokowi.Survei ini dilakukan pada 28 Juni - 5 Juli 2018 melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan 1200 responden dan margin of error
Lembaga Survei Indonesia Denny JA[/caption]Adjie menjelaskan, untuk cawapres kuat di parlemen, nama Airlangga Hartanto menjadi pilihan teratas. Salah satu faktor yang menyebabkan Airlangga Hartanto teratas karena statusnya sebagai ketua umum Partai Golkar, partai pemenang kedua Pileg 2014. Selanjutnya nama menteri keuangan Sri Mulyani menjadi cawapres ideal Jokowi yang mengerti dan kapabel soal ekonomi. Sedangkan nama Jenderal Tito Karnavian diinginkan publik menjadi cawapres ideal Jokowi agar didukung oleh aparat hukum dan keamanan.Jokowi sudah dipastikan akan maju kembali sebagai capres dengan 5 nama yang mengerucut menjadi cawapres Jokowi. Lalu siapakah lawan Jokowi? Bagaimana kira-kira peluang mereka?"Perkembangan terakhir, masih ada 3 nama yang berpeluang menjadi capres. Ketiga nama tersebut adalah Prabowo Subianto, Gatot Nurmantyo, dan Anies Baswedan," ujar Adjie.Hasil survei LSI Denny JA menemukan bahwa Prabowo berpasangan dengan Gatot Nurmantyo adalah pasangan yang paling kuat melawan Jokowi. Begitu juga apabila Gatot berpasangan dengan Anies atau Anies berpasangan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang dianggap publik paling kuat melawan Jokowi.Survei ini dilakukan pada 28 Juni - 5 Juli 2018 melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan 1200 responden dan margin of error
Baca Juga :
