Beast of Burden: Sebuah Kisah Kelam di Balik Lagu The Rolling Stones

The Rolling Stones
The Rolling Stones (Foto : Instagram @therollingstones)

Antv – Saat The Rolling Stones masuk ke EMI's Pathé Marconi Studios di Paris pada tahun 1977, ada kekhawatiran bahwa album yang tengah mereka persiapkan (Some Girls) bakal menjadi album yang terakhir.

Kekhawatiran itu muncul tatkala Keith Richards (gitaris) ditangkap bersama pasangannya, Anita Pallenberg, pada Februari 1977 karena kepemilikan heroin dan kokain di Toronto. 

Kasus ini tentu menjadi sebuah gejolak yang serius bagi kehidupan Keith, bahkan bagi eksistensi The Rolling Stones itu sendiri.

Hal itu diakui oleh produser musik terkenal asal Inggris, Chris Kimsey.

“Ini cukup mendebarkan. Tidak ada yang benar-benar yakin apa yang akan terjadi pada Keith… Jadi itu adalah waktu yang sangat penuh dengan kecemasan,” kata Chris Kimsey, dikutip dari laman Udiscovermusic pada Jumat, 17 November 2023.

Proses Rekaman

Mulanya, The Rolling Stones menempati ruang latihan yang terbilang “standar” di sebuah studio rekaman, dengan niat hanya untuk rehearsal semata.

Barulah ketika sudah siap rekaman, mereka akan berpindah ke studio yang lebih bagus dan canggih.

Namun, ketika proses rehearsal dimulai, mereka menyadari bahwa suara yang cenderung “mentah” dan “intim” yang dihasilkan oleh ruangan studio tersebut tampaknya cocok dengan apa yang mereka mainkan. 

Kendati begitu, rupanya Mick Jagger sang vokalis, tidak merasakan hal demikian, dalam arti tidak senang.

"Itu adalah ruangan yang bagus untuk dimainkan," kata Keith. 

"Jadi, meskipun Mick bilang 'Mari pindah ke studio yang layak,' tapi kita tetap main di situ, karena dalam sesi rekaman, terutama dengan jenis musik ini, semuanya harus terasa baik,” sambungnya.

Merefleksikan gaya back to basic dari zamannya, The Rolling Stones memilih untuk tidak bekerjasama dengan musisi lain pada sesi-sesi ini, melainkan memilih untuk merekam suara langsung dari lima anggota inti. 

Dalam situasi ini, Gitaris baru Ronnie Wood siap memulai debut rekaman album penuh pertamanya untuk band tersebut.

Album Some Girls dapat dikatakan berisi lagu-lagu yang tegas, penuh dengan agresi serta semangat perlawanan.

Namun, trek Beast of Burden tampaknya punya warna sendiri. Dalam lagu ini, kita bisa menemukan Jagger yang merayu pada tingkat kerentanan tertingginya.

Pembuatan Lagu Beast of Burden

img_title
Mick Jagger dan Keith Richards The Rolling Stones. (Foto: Instagram @therollingstones)

Fondasi Beast of Burden dimulai ketika Keith hanya melontarkan frase judul itu ke Mick Jagger, tanpa ide apapun kecuali struktur chordnya.

"Yang saya lakukan hanyalah mengeluarkan frase Beast of Burden kepada Mick," katanya.

"Dan saya memainkan musiknya, dan kemudian dia mengambilnya sendiri dan melakukan pekerjaan yang bagus padanya," sambungnya.

Setelah itu, Keith baru bermain dengan musik latar lagunya, sementara Jagger mengimprovisasi lirik hingga melodinya.

Di momen latihan itu pula, mereka pada akhirnya memutuskan untuk mengurangi tempo lagu tersebut sehingga tercetus irama funky yang licin.

Dipimpin oleh Charlie Watts dan Bill Wyman, mereka pun membuka kunci lagu tersebut. Tak lupa, permainan gitar yang mulus antara Keith dan Ronnie juga sangat ‘kawin’ dengan sempurna.

"Kami saling bertukar secara natural," kata Ronnie tentang teknik mereka. 

"Kami menyebutnya sebagai bentuk pengajuan kuno, yang masih membuat kami terkesan sampai hari ini. Hal-hal yang tidak dapat dijelaskan dan indah terjadi dengan pengajuan gitar. Tidak ada rencana,” sambungnya.

Sementara itu Keith menambahkan, “Beast of Burden adalah adalah contoh bagus dari kami yang berkilauan dengan bahagia bersama-sama,”.

Di tahap ini, Mick Jagger sendiri mengklaim bahwa lagu Beast of Burden pada dasarnya “Tidak bisa dirasakan secara personal. Ini adalah lagu permohonan jiwa, lagu sikap,”.

Misalnya saja pada potongan lirik “Let’s go home and draw the curtains” yang terkesan sangat spontan dan natural, padahal kemudian keraguan dirinya tergambar penuh dalam lirik “Am I hard enough? / Am I rough enough?” yang mampu mengekspos sisi yang jarang terlihat dari penyanyi yang terkenal angkuh ini.

Melalui Beast of Burden, Jagger dengan tegas memberikan permohonan untuk wanita yang kuat dan independen sambil menjanjikan ketidakjelasannya sendiri. 

Di sisi lain, Keith menginterpretasikan judul yang diberikan sebagai referensi bawah sadar terhadap kelalaian tugasnya di The Rolling Stones, gegara narkotika. 

Sebab itu, ia sangat merasa bersalah terhadap Jagger yang harus menanggung semua beban berat yang menimpa band-nya.

"Saya mencoba meminta maaf kepada Mick karena memberikan beban menjalankan band ini," jelasnya. 

"Saya mencoba mengatakan, 'OK, saya kembali, jadi mari kita berbagi sedikit lebih dari kekuatan ini, berbagi beban, saudara',” kata Keith lagi.

Hal itu tampak tergambar pada potongan lirik “All your sickness, I can suck it up/Throw it all at me/I can shrug it off,” 

Namun, Jagger telah menolak tegas, “No,”  “I think that’s just made up. I think that’s rubbish.” katanya.

Perilisan Album

Dirilis pada Juni 1978, Some Girls dianggap sebagai sebuah karya yang luar biasa dan mendapat banyak pujian dari para penikmat bahkan kritikus musik.

Album tersebut dipuji sebagai karya terbaik milik The Rolling Stones sejak Exile On Main St tahun 1972. 

Keith menganggap bahwa kelahiran album ini adalah suatu anugerah yang luar biasa, jika melihat situasi kelam yang mereka alami terdahulu.

“Ini adalah pembaharuan,” kata Keith.

“Mengejutkan sekali untuk masa-masa yang begitu gelap, ketika mungkin saya bisa saja dipenjara dan The Rolling Stones akan bubar, tapi album ini lahir. Tapi mungkin itu bagian dari itu. Mari kita dapatkan sesuatu sebelum itu terjadi,” ujarnya.

Beast of Burden sendiri rilis sebagai single di Amerika Serikat pada 28 Agustus, dan berhasil menduduki peringkat ke-8 di tangga lagu Billboard Hot 100. 

Meski sudah sering dibawakan dalam setiap tur konser The Rolling Stones, lagu ini cenderung jarang masuk setlist dalam beberapa pertunjukan.

"Saya berharap kita melakukan lebih banyak," kata Keith. 

"Saya selalu merasa seperti saya sedang menjelajahinya, menemukan sedikit lebih banyak setiap kali. Tapi terserah pada Mick. Dia tidak merasa seperti itu,” kata Keith.

img_title
The Rolling Stones. (Foto: Instagram @therollingstones)

Dua bulan setelah Beast of Burden dirilis, pertempuran hukum Keith mencapai kesimpulannya saat dia menghadiri pengadilan di Toronto untuk mendengar putusan hakim. 

Meskipun dinyatakan bersalah, tuduhan Keith dikurangi dan dia terhindar dari penjara. 

"Tidak ada hukuman atau denda yang sesuai," Hakim Lloyd Graburn mendeklarasikan.

“Karena pengobatan terus-menerus Mr. Richards untuk kecanduan obat dan manfaat jangka panjangnya bagi masyarakat,” sambungnya.

Keith diberikan hukuman penangguhan satu tahun dan masa percobaan, dan diarahkan untuk melakukan pelayanan masyarakat dalam bentuk konser khusus untuk Canadian National Institute for the Blind, yang telah The Rolling Stones penuhi dengan patuh pada April 1979.