Campaign Kontroversialnya Dikecam, Akhirnya Balenciaga Buka Suara

Demna of Balenciaga
Demna of Balenciaga (Foto : Instagram: @demnagram)

Antv – Baru-baru ini brand ternama Balenciaga berhasil membuat heboh seluruh dunia. Pasalnya beberapa waktu lalu, Balenciaga membuat campaign yang dianggap tidak seonoh. 

Atas hal tersebut, selaku direktur kreatif Balenciaga, Demna akhirnya buka suara terkait skandal campaign BDSM dan Pedofilia yang menimbulkan kecaman dari publik secara online.

Sebab dalam campaignnya itu, ia memasukkan anak-anak dengan mengenakan perlengkapan perbudakan dan tuduhan menormalkan fetishisasi seksual dan pelecehan terhadap anak-anak.

Usai namanya dikecam publik, Demna pun membagikan sebuah pernyataan panjang di Instagramnya terkait campaignnya yang kontroversial tersebut, "terlibat dengan organisasi perlindungan anak." 

“Saya ingin secara pribadi meminta maaf atas kesalahan pemilihan konsep artistik untuk kampanye pemberian hadiah dengan anak-anak dan saya bertanggung jawab. Tidak pantas jika anak-anak mempromosikan benda yang tidak ada hubungannya dengan mereka," tulis pria berusia 41 tahun itu, dikutip dari VIVA, Rabu, 7 Desember 2022.

“Meskipun terkadang saya ingin memprovokasi pemikiran melalui pekerjaan saya, saya TIDAK PERNAH memiliki niat untuk melakukan itu dengan subjek yang mengerikan seperti pelecehan anak yang saya kutuk. Titik," kata Demna. 

img_title
Campaign kontroversial Balenciaga. (Foto: Twitter: @voixducerbere)

“Saya perlu belajar dari ini, mendengarkan dan terlibat dengan organisasi perlindungan anak untuk mengetahui bagaimana saya dapat berkontribusi dan membantu dalam masalah yang mengerikan ini," lanjutnya. 

"Saya meminta maaf kepada siapa pun yang tersinggung oleh visual dan Balenciaga telah menjamin bahwa langkah-langkah yang memadai akan diambil tidak hanya untuk menghindari kesalahan serupa di masa depan tetapi juga untuk mengambil tanggung jawab dalam melindungi kesejahteraan anak dengan segala cara yang kami bisa,” tutupnya.

Pada minggu lalu, rumah mode Prancis itu mengeluarkan pernyataannya sendiri bersamaan dengan gugatan terhadap perusahaan produksi yang bertanggung jawab atas beberapa gambar.

Seperti yang telah diketahui, Kering Group brand ternama papan atas itu mendapatkan kecaman setelah menjalankan kampanye kontroversial yang di mana menampilkan model seorang anak-anak muda dengan memegang sebuah boneka berung yang mengenakan perlengkapan perbudakan. 

Sementara itu, iklan lain memperlihatkan sebagaimana bentuk yang ada di dokumen hukum dari kasus Mahkamah Agung yang mengatur undang-undang federal terkait pornografi anak.

Mendengar kampanye dan iklannya menuai kontroversi dan kecaman, rumah mode tersebut pun akhirnya meminta maaf,  dengan menarik iklan dan berjanji akan melakukan penyelidikan internal dan eksteral. Mereka juga mengajukan gugatan sebesar USD$ 25 juta terhadap produsen salah satu iklan.

Permintaan maaf yang dilontarkan oleh Demna muncul usai perancang busana menyalahkannya karena telah gagal bertanggung jawab atas skandalnya itu.

Olga Liriano telah menghabiskan waktu bertahun-tahun di industri fashion sebagai model booker, photo director dan editor majalah top, mengatakan bahwa konyol jika Demna dan eselon atas di Balenciaga tidak mengetahui terkait kampanye saat keluar.

Terkait iklan boneka beruang itu dibuat oleh Gabriele Galimberti yang mengatakan bahwa dia memberitahu jika temanya adalah punk.

“Oh, please,” kata Liriano tentang salah satu pendiri Vetements.

“Demna tidak akan mengeluarkan satu gambar pun yang belum dia setujui. Demna bukan hanya direktur kreatif, dia menggerakkan semua citra di balik kampanye. Menyalahkan perusahaan produksi itu gila," tuduhnya. 

Namun, akibat dari kesalahannya itu Business of Fashion (BOF) membatalakan nominasi Global Voices Award yang seharusnya diberikan kepada Demna. Banyak yang menuduh bahwa pernyataan permintaan maafnya itu ia tulis karena ingin di kasihani.

“Saya menyadari bahwa membatalkan pertunjukan ini berarti menyerah, menyerah pada kejahatan yang telah sangat menyakiti saya selama hampir 30 tahun,” kata Demna.

“Saya memutuskan bahwa saya tidak dapat lagi mengorbankan sebagian dari diri saya untuk perang ego yang tidak masuk akal dan tidak berperasaan itu.”