Alasan Singapura Larang Film Bermuatan Agama dan LGBT

Warga Singapura
Warga Singapura (Foto : theguardian.com)

 

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis bersamaan dengan  menggandeng Kementerian Budaya dan Dalam Negeri Singapura, menyebut film #LookAtMe itu merendahkan komunitas keagamaan dan memiliki potensi untuk memicu permusuhan dan perpecahan sosial dalam masyarakat Singapura yang multi-ras dan multi-agama. 

Film itu berkisah tentang karakter utamanya yang dicari oleh seorang pendeta tentang melawan perilaku homoseksualitasnya dan memposting komentar penghasut di media sosial yang menjadi viral.

Ketegangan meningkat dalam film itu, dengan karakter protagonisnya 'merencanakan serangan balasan' terhadap sang pendeta, yang juga terlibat dalam tindakan yang dilarang oleh keyakinan agamanya.

Tim produksi film itu dalam pernyataannya menyatakan kekecewaannya atas keputusan yang dikelurkan itu dan akan mengajukan banding. "#LookAtMe merupakan karya fiksi sinematik. 

Film ini berusaha menghibur dan mendorong percakapan tentang isu-isu sosial penting yang relevan dengan Singapura," demikian pernyataan tim produksi film itu. 

Tim produksi film #LookAtMe berharap agar warga Singapura bisa menonton film itu, yang disebut telah dipilih untuk ditayangkan dalam Festival Film Internasional Singapura pada Desember mendatang.