IDI Jelaskan Soal Kematian Mendadak 583 Petugas KPPS Pemilu 2019

IDI soal kematian mendadak 583 petugas KPPS
IDI soal kematian mendadak 583 petugas KPPS (Foto : )
Lima ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia saat menjalankan tugas pada Pemilu 17 April 2019.  Menanggapi hal ini, Ikatan Dokter Indonesia angkat bicara.
newsplus.antvklik.com
 - Menghadapi kasus kematian mendadak dalam jumlah besar dalam kurun waktu yang singkat, Ikatan Dokter Indonesia( IDI) berpendapat bahwa kelelahan bukanlah penyebab langsung kematian, namun dapat menjadi salah satu faktor pemicu atau pemberat sebab kematian.Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, Daeng Muhammad Faqih menuturkan, kematian petugas KPPS yang terjadi di seluruh Indonesia bukan karena kelelahan, namun ada komplikasi dari penyakit yang diderita sebelumnya.“Dia hanya salah satu faktor dalam faktor yang lain banyak salah satu faktor yang baik itu yang mentrigger maupun memperberat penyakit tertentu penyakit itu. Penyebab kematian bukan kelelahan misalnya yang telah di campur-campur faktor yang lain kemudian terjadi gangguan jantung gangguan jantung itu yang menyebabkan kematian, “ ujar Daeng M. Faqih.Kematian mendadak adalah kematian yang terjadi tidak lebih dari 24 jam, etelah mengalami gejala, tanpa bisa dijelaskan penyebabnya.Kematian mendadak yang dimaksud bukan termasuk kecelakaan ataupun bunuh diri. Penyakit seperti stroke, serangan jantung ataupun kelelahan dan sebagainya, dikatakan hanya sebagai pencetus kematian mendadak.Data dari Kementerian Kesehatan hingga 10 Mei 2019, dari 17 Provinsi tercatat 583 orang meninggal dunia secara mendadak dan 4.602 terserang beberapa jenis penyakit, usai bertugas sebagai KPPS pada Pemilu 17 April 2019. |Andana Ekky dan Johanes Boscho | Jakarta | [embed]https://youtu.be/a9a37X9GpA8[/embed]