HNSI Desak Petugas Segera Tangkap Pelaku Buang Bangkai Babi

Bangkai babi update 1
Bangkai babi update 1 (Foto : )
Pasca ratusan bangkai babi yang dibuang melalui sungai Bedera, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sumatera Utara, mendesak petugas kepolisian tangkap perusak lingkungan.
Hampir sepekan ratusan bangkai babi yang terapung di sungai Bedera dan Danau Sihombak, Kecamatan Medan Marelan,Sumatera Utara, menghantui warga di pesisir Utara Kota Medan. Ratusan bangkai babi mati ini diduga akibat terserang virus hog kolera.  Data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Pemprov Sumatera sebanyak 5.800 di 11 Kabupaten Kota di Sumatera Utara yang mati.[caption id="attachment_248035" align="alignnone" width="900"]
Bangkai babi update 2 HNSI berharap agar polisi segera menangkap pembuang bangkai babi (Foto: ANTV/ Martinus Sitorus)[/caption]Akibat pembuangan bangkai sembarangan ini, sempat membuat kewalahanpetugas gabungan Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD)TNI, Polri dan warga. Petugas terus terus menyisir sungai dan danau untuk menarik bangkai ke tepi agar tidak hanyut ke laut. Hingga kini petugas telah mengumpulkan sebanyak hampir 200 bangkai babi berbagai ukuran di lokasi jauh dari pemukiman penduduk untuk dilakukan penguburan secara masal dengan mengunakan alat berat.Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sumatera Utara Zulfahri Siagian mengatakan, meski bangkai babi telah ditarik dan dikumpulkan di danau, namun ratusan bangkai babi yang dibuang melalui sungai Bederah masih terus terjadi. Ia meminta kepada petugas kepolisian dan Kementerian Lingkungan Hidup untuk menindak tegas terhadap perusak lingkungan.Meski ratusan bangkai babi masih terus dijumpai di sungai dan danau, namun belum ada satu pun pelaku yang sengaja membuang bangkai ini ditangkap.Martinus Sitorus | Belawan, Sumatera Utara