Belasan Emak-emak di Banyuwangi Keracunan Jamu Gendong Keliling

Belasan Emak-emak di Banyuwangi Keracunan Jamu Gendong Keliling
Belasan Emak-emak di Banyuwangi Keracunan Jamu Gendong Keliling (Foto : )
Sebelas emak-emak di Banyuwangi, Jawa Timur, keracunan setelah minum jamu racikan yang dijajakan oleh penjual jamu gendong keliling. Mereka
sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah, Banyuwangi.
Adalah Nur Cahyani, Sindi Septi Dwiyani, Nur Aminah, Buhaenah, Mesati, Isti Roliyah, Isdiyah, Sadiyah, Sulianik, Katiman dan Nur Hayati.Emak-emak di Desa Bunder, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, Jawa Timur ini, sempat dirawat di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah, Banyuwangi, karena diduga keracunan setelah minum jamu gendong keliling.Salah satu korban bernama Isti Roliyah menceritakan ia bersama 10 emak-emak temannya, meminum jamu racikan yang dibeli dari seorang wanita penjual jamu gendong keliling berinisial nama AS. Usai minum, bukan kebugaran yang  didapat, namun satu persatu merasakan mual hingga muntah-muntah.Mereka pun langsung dibawa ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah untuk mendapatkan pertolongan medis. Hasil pemeriksaan, seluruh emak-emak positif keracunan jamu racikan tersebut.[caption id="attachment_241636" align="alignnone" width="900"] Belasan Emak-emak di Banyuwangi Keracunan Jamu Gendong Keliling Penyidik Polsek Kabat menunjukkan barang bukti jamu racikan beracun. (Foto: ANTV/Happy Oktavia).[/caption]Dari 11 korban tersebut, 2 orang di antaranya harus menjalani rawat inap karena mengalami keracunan parah. Sedangkan 9 korban lagi diperbolehkan pulang dan menjalani pengobatan rawat jalan.Kepala Kepolisian Sektor Kabat AKP Supriyadi menuturkan pihaknya sudah menangkap AS, penjual jamu gendong keliling, untuk diminta keterangannya. Menurut AS, jamu racikan yang  diberi nama ‘Jamu Kunci Suruh’, biasa ia jual. Jamu ini terbuat bahan daun sirih, kunci, asem dan garam asam."Polisi kini sudah mengambil sampel jamu kunci suruh dari AS dan sampel ini dikirimkan ke laboratorium forensik untuk mengetahui kandungannya," kata Supriyadi.Ditambahkan, polisi masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium forensik. Sedangkan AS, penjual jamu, sudah diperbolehkan pulang kembali ke rumahnya. Ia dikenakan wajib lapor diri ke polisi hingga ada hasil pemeriksaan laboratorium forensik Happy  Oktavia | Banyuwangi, Jawa Timur