BMKG : Awal Musim Kemarau 2020 Mulai April

BMKG
BMKG (Foto : )
BMKG memprediksi sebagian wilayah di Indonesia mengawali musim kemarau pada bulan April 2020, yaitu di sebagian kecil wilayah Nusa Tenggara, Bali, dan Jawa.
“Sebanyak 38.3% wilayah akan memasuki musim kemarau pada bulan Mei 2020, meliputi sebagian Bali, Jawa, Sumatera, dan sebagian Sulawesi. Sementara itu27.5% di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua akan masuk awal musim kemarau di bulan Juni 2020,”kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati MSc Siaran Pers BMKG.Dwikorita menambahkan, awal musim kemarau tahun 2020 dimulai bervariasi, sebanyak 19.3% daerah zona musim (ZOM) diprediksi akan memasuki musim kemarau lebih awal, sedangkan sebanyak 37.4% ZOM sama seperti biasanya dan sebanyak 43.3% ZOM lebih lambat dari biasanya.Musim kemarau tahun 2020 secara umum diprediksi lebih basah dari musim kemarau tahun 2019, meskipun demikian perlu diwaspadai 30% ZOM yang diprediksi akan mengalami kemarau lebihkering dari normalnya.“Puncak Musim Kemarau di sebagian besar daerah zona musim diprediksi akan terjadi di bulanAgustus 2020,”imbuh nya.Terkait Puncak Musim Kemarau, BMKG menghimbau para pemangku-kepentingan dan masyarakat untuk tetap mewaspadai wilayah-wilayah yang akan mengalami musim kemarau lebih awal, yaitu di sebagian wilayah Bali, Nusa Tenggara, Jawa Barat bagianutara, Jawa Tengah bagian utara dan selatan.“Dalam hal ini perlunya peningkatan kewaspadaan dan antisipasi dini untuk wilayah-wilayah yang diprediksi akan mengalami musim kemarau lebih kering dari normalnya yaitu di sebagian Aceh, sebagian pesisir timur Sumatera Utara, sebagian Riau, Lampung bagian timur, Banten bagian selatan, sebagian Jawa Barat, Jawa Tengah bagiantengah dan utara, sebagian Jawa Timur, Bali bagian timur, NTB bagian timur, sebagian kecil NTT, Kalimantan Timur bagian tenggara, sebagian Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara bagian selatan, dan Maluku bagian barat dan tenggara,”papar Dwikorita.Menurut Dwikorita, awal musim kemarau tahun 2020 dimulai bervariasi, sebanyak 19.3% daerah zona musim (ZOM) diprediksi akan memasuki musim kemarau lebih awal, sedangkan sebanyak 37.4% ZOM sama seperti biasanya dan sebanyak 43.3% ZOM lebih lambat dari biasanya.Musim kemarau tahun 2020 secara umum diprediksi lebih basah dari musim kemarau tahun 2019, meskipun demikian perlu diwaspadai 30% ZOM yang diprediksi akan mengalami kemarau lebihkering dari normalnya.“Puncak Musim Kemarau di sebagian besar daerah zona musim diprediksi akan terjadi di bulanAgustus 2020,”imbuh nya.Dwikorita menjelaskan, datangnya musim kemarau berkait erat dengan peralihan Angin Baratan (Monsun Asia) menjadi AnginTimuran (Monsun Australia). BMKG memprediksi peralihan angin monsoon akan dimulai dari wilayah Nusa Tenggara pada April 2020, lalu wilayah Bali dan  Jawa, kemudian sebagian wilayah Kalimantan dan Sulawesi pada Mei 2020 dan akhirnya Monsun Australia sepenuhnya dominan di wilayah Indonesia pada bulan Juni hingga Agustus 2020.(*)