Viral Anak Pejabat Kemendikbud Aniaya Siswi SMA Teman Sekelasnya, Ini Kata Kepala Sekolah

Viral Anak Pejabat Kemendikbud Aniaya Siswi SMA Teman Sekelasnya
Viral Anak Pejabat Kemendikbud Aniaya Siswi SMA Teman Sekelasnya (Foto : antvklik-Denden Ahdani)

Antv – Beredar viral di media sosial Instagram sebuah foto yang bernarasikan dugaan penganiayaan terhadap siswi SMA yang dilakukan anak seorang pejabat Kemendikbud.

Dalam unggahan tersebut, diceritakan kejadian yang dialami oleh anak perempuannya yang merupakan siswi SMA Negeri 1 Tasikmalaya.

Salah satu yang mengunggah foto itu adalah akun instagram @joelianaaaa, yang diketahui orang tua dari siswi yang dianiaya dengan luka di pelipisnya.

Dalam unggahan juga disebutkan keterangan jika anak perempuannya itu dianiaya oleh teman sekelasnya.

Namun sang pengunggah menyesalkan karena pihak sekolah cenderung membela pelaku dan tidak melindungi anaknya sebagai korban.

Akun tersebut juga menyebut alasan pihak sekolah lebih membela pelaku, lantaran pelaku diduga merupakan anak salah seorang pejabat Kemendikbud.

Hal itu diketahui setelah anaknya mendapat panggilan dari pihak sekolah yang mempertemukannya dengan orang tua pelaku.

Menurutnya hal itu sudah tidak fair karena pihak sekolah tidak melibatkan dia sebagai orang tua korban.

Dirinya merasa ada unsur intimidasi kepada putrinya tersebut. Dia pun meminta keadilan dengan menautkan akun Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, serta Puslatdik Kemendikbud Ristek Dikti RI.

Pasca viral di media sosial, Kepala SMA Negeri 1 Tasikmalaya, Yonandi memberikan klarifikasi.

Menurut Yonandi, pihak sekolah memastikan kedua pihak telah berdamai dan sudah mencabut laporannya ke polisi.

"Alhamdulillah sudah sepakat damai. Ini bermula saat situasi bercanda beberapa menit saja dan terjadi kejadian itu. Apalagi korban dan pelaku adalah setahun lagi akan lulus. Dan semuanya sepakat berdamai dan semuanya akan menjaga keluarga korban dan pelaku juga," kata Kepala SMAN 1 Tasikmalaya, Yonandi saat menggelar konferensi pers pada, Senin (22/5/2023).

Adapun terkait isu pelaku merupakan anak pejabat Kemendikbud RI, Yonandi menyebut hal itu tidak benar.

Orang tua pelaku memang benar berstatus ASN, tetapi pejabat di lingkungan salah satu Balai Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

Hal itu pun telah dibenarkan langsung oleh saksi saat proses perdamaian melalui zoom meeting dari perwakilan Inspektorat Jenderal Kemendikbud RI.

"Pelaku bukan anak pejabat Kemendikbud RI. Namun, saat itu memang Ibu pelaku mengaku bisa berkomunikasi (dengan Kemendikbud). Masih pegawai negeri semacam pengawas. Dan insyalloh bukan pejabat di Irjen. Dia (orang tua pelaku) pengawas Balai Besar Penggerak Dinas Pendidikan Provinsi Jabar," ucap Yonandi.

Saat ini, kasus tersebut berakhir islah. Perdamaian pun dilakukan melalui aplikasi zoom meeting disaksikan para pejabat Irjen Kemendikbud RI, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Orangtua kedua siswa, Kepala sekolah dan perwakilan guru SMAN 1 Tasikmalaya.

Dalam pertemuan online tersebut disepakati kasus ini mengambil langkah damai antara orangtua siswi dan siswa dengan mengedepankan masa depan kedua siswa.
Apalagi, beberapa pekan ke depan kedua siswa itu akan menjalani ujian akhir.

Laporan ke pihak Kepolisian pun telah resmi dicabut oleh keluarga korban dan mengedepankan penyelesaian dengan jalan damai kekeluargaan.

"Laporan ke Kepolisian itu sudah dicabut laporannya. Orangtua di zoom meeting sudah clear. Ibunya pelaku ini ingin meminta maaf, sudah bermaafan kedua kalinya. Hanya saja saat diskusi ada kesalahpahaman. Semua itu tidak ada nadanya yang berlebihan," pungkas Yonandi.