Anak Pimpinan DPRD Diduga Terlibat Perkosaan, Ibu-Ibu Majelis Taklim Geruduk Kantor Polisi

Ibu-Ibu Majelis Taklim Geruduk Kantor Polisi
Ibu-Ibu Majelis Taklim Geruduk Kantor Polisi (Foto : antvklik-Christ Belseran)

Antv – Ratusan ibu-ibu anggota majelis taklim sekabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Maluku. bersama sejumlah ormas, menggeruduk Polres Seram Bagian Timur, terkait kasus perkosaan yang diduga dilakukan oleh anak pimpinan DPRD.

Ibu-ibu anggota majelis taklim bersama HMI cabang SBT, forum solidaritas pemuda Bula dan Ikatan Pemuda Mulutku Tenggara Raya, menggelar aksi damai, agar kasus tersebut segera diusut polisi.

Mereka menuntut aparat kepolisian tranparans dalam kasus ruda paksa yang diduga melibatkan anak pimpinan dan anggota DPRD SBT, terhadap seorang siswi Madras Tsanawiyah kelas IX di kota Bula, baru baru ini.

Kaida Rewul, bibi korban tindakan asusila, meneriak serta minta tolong kepada aparat kepolisian atas nasib naas yang di alami oleh anak gadisnya akibat tindakan ruda paksa tersebut.

"Tolong tolong ibu ibu polwan, beta (saya) punya anak masa depan suda hancur tolong tolong," ujar Kaida sambil menangis dan memeluk seorang polwan.

Aksi kemudian dilanjutkan dengan drama kolosal memperagakan aksi ruda paksa yang menimpa gadis siswa MTS kelas IX tersebut.

"Kami meminta aparat kepolisian segera menahan pelaku dan jangan di biarkan berjalan seenaknya, meski pun itu anak pejabat" ujar Ketua Cabang HMI SBT, Nasir Kwairumaratu.

Sementara itu Kapolres SBT, AKBP Agus Joko Nugroho, yang menemui masa aksi menjelaskan kasus ruda paksa yang melibatkan anak pejabat saat ini menjadi prioritas utama di jajarannya.

Kapolres menjelaskan, saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan Balai Permasyarakatan atau Bapas, guna penanganan kasus asusila yang melibatkan enam tersangka yang di bawah umur.

"Kami sangat serius menangani kasus ini, sementara ini kami terus berkoordinasi dengan Bapas untuk kasusu ini, karena tersangka Masi dibawah umur, kamu juga memprosesnya pun di lakukan dengan perlakukan khusus" tuturnya.

Selain itu polres seram bagian timur juga berkoordinasi dengan Komnas HAM guna penangan kasus ruda paksa yang melibatkan anak anggota DPRD SBT, karena pelaku masih di bawah umur.

"Proses hukum tetap jalan, dan kami tidak tebang pilih, karena kami kerja di awasi oleh berbagai lembaga, seperti Komnas ham, ombudman" tambah.

Kapolres SBT. juga meminta kepada masa aksi dan masyarakat untuk selalu mengawasi anak anak meraka, karena peran orang tua lebih penting.

"Saya juga memohon kepada orang tua agar selalu mengawasi anak anak, agar kejadian ini tidak lagi menimpa anak anak kita di masa akan datang," tandas Kapolres SBT.