Populasi Warga Menyusut, Pejabat di China Usul Wanita Lajang Diizinkan Punya Anak

Pejabat di China Usul Wanita Lajang Diizinkan Punya Anak
Pejabat di China Usul Wanita Lajang Diizinkan Punya Anak (Foto : Reuters)

Krisis demografi China sebagian besar disebabkan oleh kebijakan satu anak yang diberlakukan pada 1980--2015.

Meskipun pemerintah telah mencabut kebijakan tersebut, warga tetap memilih untuk memiliki sedikit anak karena tingginya biaya pengasuhan dan pendidikan anak.

Pada tahun lalu, angka kelahiran di China turun ke rekor terendah, yakni 6,77 kelahiran per 1.000 orang.

Jilin, kota di timur laut China yang merupakan salah satu wilayah dengan tingkat kelahiran terendah di negara itu, telah mengubah aturannya pada 2002 untuk mengizinkan wanita lajang menjalani program bayi tabung (in vitro fertilization/IVF).

Akan tetapi, kebijakan itu tak berdampak signifikan karena program tersebut masih dilarang secara nasional di bawah Undang-Undang Komisi Kesehatan Nasional.

Anggota badan penasihat politik China Lu Weiying mengatakan kepada Global Times pekan ini bahwa dia akan mengusulkan pemberian izin untuk wanita yang belum menikah agar dapat mengakses pembekuan sel telur demi menjaga kesuburan.

Dia juga mengatakan akan mengusulkan untuk memasukkan perawatan infertilitas dalam sistem asuransi kesehatan masyarakat.