Menkes Minta Kader Posyandu Manfaatkan Chatbot Whatsapp untuk Cegah Stunting

Menkes Budi Tinjau Penggunaan Chatbot Whatsapp Cegah di Pos Yandu
Menkes Budi Tinjau Penggunaan Chatbot Whatsapp Cegah di Pos Yandu (Foto : Kemenkes RI)

“Setelah pencatatan melalui chatbot WhatsApp selesai dilakukan, secara otomatis akan muncul grafik tumbuh kembang beserta status gizi Balita dan rekomendasi untuk upaya tindak lanjut yang dapat disampaikan oleh kader Posyandu kepada orangtua Balita,” ucap Menkes.

Data tersebut akan langsung terhubung dan tersimpan pada dasbor aplikasi sehat Indonesia ku (ASIK) di Puskesmas yang terintegrasi dengan platform SATUSEHAT.

“Nantinya, para orangtua juga bisa mengetahui informasi tersebut di SATUSEHAT Mobile yang dapat diakses melalui ponsel,” jelas Budi.

Sementara, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan DKI sudah sangat siap memberikan bantuan untuk intervensi stunting.

Bantuan tersebut berupa makanan bergizi baik itu di tatanan sekolah atau di Puskesmas.

“Kalau anak-anak sudah mendapatkan bantuan sesuai dengan klasifikasi warganya sudah tidak ada alasan lagi untuk ragu meningkatkan status gizinya mencegah stunting, karena Pemda DKI sudah memberikan makanan bergizi berupa daging ayam, telur, dan ikan untuk mencegah stunting,” ucap Heru.

Chatbot WhatsApp mulai diperkenalkan dan diterapkan perdana di DKI Jakarta melalui penyelenggaraan training of trainer bagi tenaga Puskesmas di Kantor Dinas Kesehatan DKI Jakarta pada Senin, (20/2/23).