Kelompok Kriminal Bersenjata Sandera Profesor Australia dan Tiga Peneliti Lokal

Anggota Kepolisian Papua Nugini
Anggota Kepolisian Papua Nugini (Foto : Reuters)

"Kami menawarkan solusi bagi para penyandera. Mereka dapat segera melepas para sandera kemudian mereka akan diperlakukan secara adil lewat sistem peradilan kriminal, tetapi sebaliknya jika menolak bekerjasama dan melawan penangkapan akan berakibat pada nyawa mereka sendiri, " tegas KOmisaris Polisi David Manning

Dataran tinggi Papua Nugini yang terjal merupakan hutan luas yang berbukit-bukit dimana pemerintah pusat serta pasukan keamanan minim kendali. Disana, perang antar suku semakin meningkat termasuk bertambahnya kepemilikan senjata api. 

Sang profesor ialah seorang arkeolog yang bekerja untuk universitas Australia dan ia sedang dalam perjalanan menuju desa Fogoma'iu yang sangat terpencil di daerah gunung Bosavi, menurut dua sumber yang menyaksikan kejadian kepada Reuters. Kedua sumber itu menolak bila identitasnya dipublikasikan karena alasan keamanan. 

Sementara ketiga peneliti lokal lainnya adalah mahasiswa universitas Papua Nugini. Pihak Kepolisian mengatakan bahwa kelompok kriminal bersenjata itu bertemu dengan rombongan peneliti secara kebetulan, lalu mereka menangkap kemudian membawa mereka ke dalam hutan. Mereka ditahan dekat Desa Fogoma'iu di daerah perbatasan dataran tinggi selatan dan provinsi Hela. 

Atas insiden ini, Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia menolak untuk memberikan komentar apa pun pada Aljazeera.