Jembatan Penghubung Dua Kecamatan di Sumedang Ambruk, Aktivitas Anak Sekolah dan Warga Terganggu

Jembatan Penghubung Dua Kecamatan di Sumedang Ambruk
Jembatan Penghubung Dua Kecamatan di Sumedang Ambruk (Foto : Antvklik/Lutfi Setia Rafsanjani)

AntvJembatan penghubung antar desa di Kecamatan Conggeang, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, ambruk pada Senin dinihari, 6 Februari 2023.

Akibatnya, aktivitas perekonomian warga serta pendidikan di desa tersebut lumpuh lantaran akses utama warga terputus.

Pantauan di lokasi Senin siang, sejumlah anak sekolah maupun warga yang hendak melintas dengan jalan kaki terpaksa melewati jembatan ambruk dengan bantuan petugas kepolisian dan pemerintah desa.

Jembatan tersebut memiliki panjang sekitar 25 meter dengan lebar 4 meter.

Jembatan yang ambruk dikenal sebagai jembatan Sungai Cianda dengan status jalan Kabupaten, yang lokasinya berada di Dusun Neglasari Conggeang.

Jembatan menghubungkan antara Desa Babakan Asem Kecamatan Conggeang dan Desa Cipelang Kecamatan Ujungjaya.

 

img_title
Jembatan Ambruk, Aktivitas Anak Sekolah Terganggu. (Foto: Antvklik/Lutfi Setia Rafsanjani)

 

Salah seorang warga, Leni Marliana mengatakan, dirinya yang hendak berjualan ke sekolah terpaksa harus menyebrangi sungai lantaran kondisi jembatan sudah tidak bisa digunakan.

Bahkan, anak sekolah yang hendak berangkat pun harus dibopong.

"Saya juga tadi nekat lewat, terus mau gimana lagi untuk berjualan sampai nyebur ke air.Terus anak sekolah yang mau ke sekolah harus dibopong," kata Leni Marliana.

Warga berharap kepada pemerintah agar secepatnya memperbaiki jembatan yang ambruk.

Pasalnya, jembatan tersebut dinilai sangat dibutuhkan untuk aktivitas warga dan anak sekolah. Sehingga, aktivitas perekonomian warga dan pendidikan bisa kembali normal.

"Kalau keinginan saya cepet-cepet diperbaiki, agar aktivitas warga tidak terhambat," kata Leni Marliana.

 

img_title
Warga Nekat Nyebur ke Sungai Demi Berjualan. (Foto: Antvklik/Lutfi Setia Rafsanjani)
 

Sementara itu Kapolsek Conggeang, AKP Adang Sobari mengatakan, ambruknya jembatan tersebut merupakan rentetan yang sebelumnya sempat ambles di salah satu titik hingga akhirnya ambles.

"Amblesnya jembatan ini merupakan rentetan dari sebelumnya yang sudah mengalami ambles di salah satu titik," kata Adang.

Amblesnya jembatan ini, kata Adang, diduga akibat tidak kuat menahan gerusan air Sungai Cianda sehingga pondasi jembatan yang dibangun pada Tahun 1967 ini ambruk akibat lapuk. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

"Penyebabnya kalau saya melihat kondisi sekarang itu adanya air sungai Cipelang. Lama kelamaan airnya meluap dan menggerus pondasi jembatan," ucapnya.

Adang menuturkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah desa serta BBWS Cimanuk Cisanggarung untuk dibuatkan jembatan darurat agar warga melintasi dengan aman.

"Untuk aktivitas warga untuk menjaga keselamatan jangan melintas ke jalan ini, kalau ada juga harus ada yang mendampingi karena berbahaya. Kami sudah berkoordinasi dengan pihak desa untuk kedepannya membuat jembatan darurat, agar warga bisa melintas untuk sementara waktu," tuturnya.

Saat ini, akses menuju jembatan penghubung antar desa di dua kecamatan telah dipasang garis polisi agar tidak ada warga yang mendekat.

Namun, akses kendaraan dialihkan sementara dengan jarak tempuh yang lebih jauh sekitar 6 kilometer.