Berikut Motif Wowon Bunuh Istri dan 2 Anak Tirinya di Bekasi

Tersangka Wowon Erawan alias Aki di Polda Metro Jaya.
Tersangka Wowon Erawan alias Aki di Polda Metro Jaya. (Foto : Viva)

Antv –Tersangka Wowon Erawan alias Aki tega membunuh istrinya yang bernama Maemunah (40) bersama dua anak tirinya Ridwan (20) dan Riswandi (16) karena kesal Wowon sering dimintai uang. Para korban tewas diracun oleh tersangka Solihin alias Duloh di sebuah kontrakan di Bekasi, Jawa Barat.

"Kata Wowon itu bilangnya dia nagih-nagih melulu duit," ujar Duloh kepada wartawan, Jumat, 3 Februari 2023.

Terpisah, Wowon menyebutkan, selama ini dia kerap memberi uang hasil penipuan terhadap para tenaga kerja wanita (TKW), kepada Maemunah dan dua anak tirinya itu. Wowon lantas memutuskan membunuh Maemunah bersama Duloh. Wowon yang menyarankan agar ketiganya dibunuh di Bekasi, Jawa Barat, bukan di Cianjur.

"Ya hasil nipu dulu suka lari ke istri yang namanya Maemunah. Waktu dulu ada kepikirannya jangan di Cianjur. Kalau bisa mah dibawa saja ke Bekasi. Ya aku coba sama pak Solihin. Pak kalau misalnya bapak nyari kontrakan di Bekasi mau gak? Iya mau," kata Wowon.

Diwartakan Viva.co.id, setelah sepakat, Wowon memberi uang Rp2 juta ke Duloh untuk menyewa kontrakan di Bekasi. Duloh juga membeli pacul untuk menggali lubang.

Namun, apa yang disampaikan Wowon cs ini berbeda dengan yang disampaikan polisi. Menurut polisi, alasan Wowon cs membunuh Maemunah dan Ridwan serta Riswandi karena mereka panik aksi pembunuhan dan penipuan Wowon cs sebelumnya ketahuan.

"Sama saya dikasih tuh 2 juta. Suruh nyari kontrakan dengan beli pacul dan garpu. Ya sama pak Solihin dilaksanakan," katanya.

Untuk diketahui, polisi menegaskan kasus keluarga tewas keracunan di Bekasi adalah pembunuhan berantai. Sejauh ini total ada sembilan orang dibunuh tiga pelaku.

Saat ini, tiga pelaku sudah ditangkap polisi. Ketiganya adalah Wowon Erawan alias Aki (60), Solihin alias Duloh (63), dan Dede Solehudin (35).

"Mereka melakukan serangkaian pembunuhan atau serial killer," ujar Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Fadil Imran di Markas Polda Metro Jaya, Kamis, 19 Januari 2023.

Fadil menambahkan, "Sejauh ini, total korban ada sembilan orang."

Sebelumnya, tiga dari lima orang yang tinggal di sebuah kontrakan di Ciketingudik, Bantar Gebang, Kota Bekasi, dinyatakan meninggal dunia. Mereka diduga mengalami keracunan.

Polisi menemukan sejumlah muntahan makanan di dekat tubuh para korban yang ditemukan tergeletak di dalam rumah. Korban yang meninggal atas nama AM (35), RAM (21) dan MR (19). Korban meninggal diketahui memiliki hubungan darah yakni ibu dan anak. Mereka tercatat sebagai warga Cianjur dan telah dimakamkan di kampung halamannya.