Kemendagri Berkomitmen Dukung Partisipasi Pemilih Cerdas demi Wujudkan Pemilu Berkualitas

Kemendagri Berkomitmen Dukung Partisipasi Pemilih Cerdas
Kemendagri Berkomitmen Dukung Partisipasi Pemilih Cerdas (Foto : Puspen Kemendagri)

Antv – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) terus berkomitmen mendukung partisipasi pemilih cerdas guna mewujudkan Pemilihan Umum (Pemilu) berkualitas.

Komitmen tersebut disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) Polpum Bahtiar saat membuka Webinar bertema “Partisipasi Organisasi Kemasyarakatan dalam Pendidikan Pemilih Cerdas untuk Mewujudkan Pemilu Berkualitas Tahun 2024”, Rabu (25/1/2023). 

Bahtiar menjelaskan, komitmen itu salah satunya dilakukan dengan menggelar webinar rutin secara mingguan. Ikhtiar ini diharapkan dapat mendukung penyelenggara Pemilu dalam mewujudkan ekosistem Pemilu yang sehat. 

Dia melanjutkan, dengan jumlah penduduk di Indonesia saat ini yang demikian besar, dibutuhkan peran berbagai pihak untuk menyosialisasikan tahapan penyelenggaraan Pemilu agar dapat sampai kepada masyarakat. Karena itu, peran organisasi kemasyarakatan (ormas) dinilai strategis dalam mengimplementasikan upaya tersebut. 

“Salah satu cara untuk berkomunikasi (menyosialisasikan penyelenggaraan Pemilu) kepada masyarakat ya melalui saluran-saluran dari masyarakat itu sendiri (yaitu dari peran ormas),” terangnya. 

Apalagi diketahui jumlah ormas di Indonesia terbilang cukup banyak, yaitu lebih dari 500 ormas. Potensi tersebut diyakini akan mampu membantu penyelenggara Pemilu dalam melakukan sosialisasi secara lebih efektif. Menurut Bahtiar, masyarakat merupakan aktor penting dalam proses penyelenggaraan Pemilu. Pasalnya, melalui partisipasi masyarakat akan terpilih pemimpin berkualitas. 

Bahtiar mengatakan, berdasarkan catatan yang dikantonginya, tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 lebih dari 81 persen. Angka itu terbilang meningkat dari Pemilu tahun 2014. Dirinya berharap, ke depan capaian tersebut juga dapat terlampaui. Tentunya, bukan semata karena mobilisasi, kenaikan tingkat partisipasi itu diharapkan lebih karena faktor pemilih yang makin cerdas dan Pemilu yang kian berkualitas.