Video Viral Kericuhan Puluhan Sopir Truk Tronton vs Dump Truk Nyaris Adu Jotos

Puluhan Sopir Truk Tronton vs Dump Truk Nyaris Adu Jotos
Puluhan Sopir Truk Tronton vs Dump Truk Nyaris Adu Jotos (Foto : Tangkap Layar)

Antv – Media Sosial (medsos) dihebohkan dengan video kericuhan antara sopir dump truk vs sopir truk tronton pengangkut material proyek Tol Cisumdawu, di Desa Bongkok, Kecamatan Paseh dan Conggeang, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa (24/1/23).

Dalam video yang beredar di media sosial itu, tampak kericuhan sempat terjadi yang diketahui merupakan antara sopir dump truk dan sopir truk tronton proyek Tol Cisumdawu. 

Bahkan, puluhan sopir dump truk nyaris adu jotos dengan perwakilan dari pihak sopir truk tronton. 

Beruntung, kericuhan berhasil diredam setelah pihak kepolisian dari Polsek Paseh dan Pos Ramil Paseh datang ke lokasi untuk melerai kedua belah pihak.

Adu mulut yang terjadi antara sesama sopir truk proyek Tol ini berawal saat puluhan sopir dump truk melakukan aksi unjuk rasa dan memberhentikan truk tronton yang sedang beroperasi hingga membuat kemacetan sempat terjadi.

Salah seorang sopir dump truk, Dadang mengatakan, aksi mogok kerja ini merupakan bentuk kekecewaan para sopir dump truk. 

Hal itu lantaran adanya pesan edaran terkait pelarangan beroperasi pada siang sari, sementara truk tronton beroperasi siang dan malam.

"Kalau sopir truk kecil yang dirugikan banyaknya lubang di jalanan hingga membuat AS Roda banyak yang patah. Termasuk masyarakat karena terganggu sama kendaraan proyek," kata Dadang.

Para sopir dump truk yang merupakan warga setempat yang bekerja sebagai sopir dump truk pengangkut material proyek Tol berharap, agar ada solusi dari pihak proyek Tol Cisumdawu terkait jadwal operasi yang sesuai antara kendaraan dump truk dan truk tronton.

"Kami mohon dari sopir-sopir dump truk kecil untuk sementara yang operasi mobil tronton besar untuk malam aja. Jadi yang kecil tidak dirugikan yang besar tidak dirugikan. Jadi untuk mengejar target mobil besar itu lebih baik banyak malam," ucapnya.

Dikatakan sopir dump truk lainnya, Haryadi, bahwa di lokasi proyek Tol Cisumdawu ada banyak truk lalu lintas. 

Masing-masing sopir truk mengirimkan material untuk pemegang tender yang berbeda-beda. 

"Kami truk kecil kalau dilarang beroperasi siang karena dituding menyebabkan kemacetan mau bagaimana. Tidak ada pangkalan yang mau mengisikan material. Beda dengan tronton, siang malam banyak yang ngisi," kata Haryadi. 

Para sopir dump truk kecil ingin keadilan. Mereka ingin tronton beroperasi semalam penuh, maka pada siang hari giliran sopir truk kecil yang beroperasi. 

Seperti diketahui, kedua belah pihak telah dimediasi untuk saling mengerti duduk persoalan dan kembali ber-islah.