Berikut Alasan Komplotan Serial Killer Ikut Minum Kopi Racun di Bekasi

Kolase tersangka Dede (kiri), Wowon (tengah) dan Duloh (kanan).
Kolase tersangka Dede (kiri), Wowon (tengah) dan Duloh (kanan). (Foto : tvonenews.com)

Antv –Polisi mengungkapkan alasan salah satu tersangka pelaku pembunuhan Dede Solehudin ikut minum kopi racun sehingga keracunan di sebuah rumah kontrakan di Bekasi, Jawa Barat. Dede ikut keracunan seperti empat korban lain yang dihabisi Wowon Erawan alias Aki (60) dan Solihin alias Duloh (63).

Dede sengaja minum kopi racun tikus dan peptisida untuk menghilangkan jejak kejahatan pembunuhan yang turut dilakukan Dede.

Fakta itu diungkapkan oleh Kepala Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Indriwienny Panjiyoga.

"Kalau alasannya kan untuk menghilangkan jejak, seakan-akan dia itu untuk menghilangkan jejak lah supaya enggak ketahuan bahwa dia ikut meracun," ucapnya kepada wartawan, Sabtu 21 Januari 2023.

Mantan Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat ini mengatakan, Dede cuma sedikit meminumnya. Tidak seperti korban lainnya. Sehingga, lanjutnya, Dede tidak sampai meregang nyawa.

"Dia minum racun cuma sedikit makannya dia hidup," kata dia.

Sebelumnya diberitakan Viva.co.id, polisi menegaskan kasus keluarga tewas keracunan di Bekasi adalah pembunuhan berantai. Bukan cuma tiga, sejauh ini total ada sembilan orang dibunuh tiga pelaku.

Saat ini, tiga pelaku sudah ditangkap polisi. Ketiganya adalah Wowon Erawan alias Aki (60), Solihin alias Duloh (63), dan Dede Solehudin (35).

"Mereka melakukan serangkaian pembunuhan atau serial killer," ujar Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi Fadil Imran di Markas Polda Metro Jaya, Kamis, 19 Januari 2023.

Fadil menambahkan, "Sejauh ini, total korban ada sembilan orang."

Untuk diketahui, tiga dari lima orang yang tinggal di sebuah kontrakan di Ciketingudik, Bantar Gebang, Kota Bekasi, dinyatakan meninggal dunia. Mereka diduga mengalami keracunan.

Polisi menemukan sejumlah muntahan makanan di dekat tubuh para korban yang ditemukan tergeletak di dalam rumah. Korban yang meninggal atas nama AM (35), RAM (21) dan MR (19).

Korban meninggal diketahui memiliki hubungan darah yakni ibu dan anak. Mereka tercatat sebagai warga Cianjur dan telah dimakamkan di kampung halamannya.