Inilah Penampakan Mobil Listrik Karya Mahasiswa UGM Dikalim Paling Irit se-Asia

Inilah Penampakan Mobil Listrik Karya Mahasiswa UG
Inilah Penampakan Mobil Listrik Karya Mahasiswa UG (Foto : antvklik-Andri Prasetiyo)

Antv – Mobil listrik karya mahasiswa UGM, Semar Proto berhasil memecahkan rekor dalam hal konsumsi energi paling irit se-Asia. Mobil ini bahkan diklaim berhasil mengalahkan mobil listrik dari China.

"Kita merupakan pemegang rekor sementara buat kendaraan listrik terhemat se-Asia," kata Ketua Umum Tim Semar UGM, Abdul Adzim Iftikar Mardiansjah di Gedung Pusat UGM, Jumat (18/11/2022).

Adzim menjelaskan, rekor ini didapat saat gelaran kompetisi tahunan Shell Eco-Marathon 2022 yang berlangsung di Sirkuit Mandalika, NTB 11-15 Oktober lalu.

Kompetisi tersebut diikuti oleh 49 tim yang terdiri dari 33 wakil Indonesia. Sementara 16 tim lainnya merupakan representasi dari India, Kazakhstan, Republik Korea, Malaysia, Nepal, Filipina, Singapura, dan Vietnam.

Pada ajang tersebut, Tim Semar Proto sukses meraih juara 1 di kategori Prototype Kelas Battery-Electric dengan rekor jarak tempuh 587 km/kWh.

Capaian itu memecahkan rekor sebelumnya yang dipegang tim HuaQi EV dari China dengan jarak tempuh 501 km/kWh.

Mobil Semar Proto merupakan kendaraan hemat energi yang dikembangkan dengan mesin konvensional.

Sebagai penggeraknya, mobil ini menggunakan motor listrik DC berdaya 250 Watt dan tegangan 48 Volt.

Semar Proto memiliki koefisien drag 0.11 dan memanfaatkan bahan carbon fiber untuk bodynya. Pemilihan bahan tersebut sebagai upaya untuk mensiasati bobot kendaraan sehingga berat totalnya 27 Kg.

"Ini menjadi berat teringan dari mobil yang pernah kita kembangkan," ungkap Adzim.

Adzim melanjutkan, perjuangan berlaga di Sirkuit Mandalika menjadi tantangan tersendiri bagi tim Semar UGM. Sebab dalam kompetisi ini tim tidak hanya diuji untuk membuktikan kehebatan kendaraan saja namun juga cuaca yang tak menentu.

Ditambah lagi kondisi trek sirkuit yang lebih panjang menjadi tantangan lain yang harus mereka taklukkan.

Menurut Adzim, suhu panas di Sirkuit Mandalika cukup berpengaruh terhadap performa kendaraan saat tes uji coba. Sebab, ada komponen kendaran yang tidak tahan untuk menahan panas berlebih.

"Ada part yang meleleh dalam pengiriman. Akibat part yang meleleh kami belum bisa berhasil pada hari pertama inspeksi dan harus memutar otak untuk bisa memperbaiki part tersebut," ungkapnya.

Tim pun bekerja cepat untuk memperbaiki keadaan. Dalam sirkuit mereka membuat ulang komponen yang rusak dan memodifikasi di beberapa komponen lain, serta sebagian lainnya dikerjakan di penginapan hingga malam hari.

Alhasil kerja keras tim terbayar. Mobil Semar Proto bisa lolos inspeksi di hari kedua dan siap berlaga di sirkuit. Namun ternyata kendala tak berhenti sampai di situ. Saat kompetisi, mobil mengalami lepas rantai dalam dua kali pengambilan hasil.

Tim kembali bekerja keras untuk mengatasi persoalan itu dan akhirnya pada pengambilan hasil ketiga dan keempat bisa berjalan mulus serta membuahkan hasil yang memuaskan dan mengharumkan nama UGM serta Indonesia di mata dunia.

"Kebanggaan lain dalam kompetisi tersebut mobil Semar UGM banyak dilirik tim dari luar negeri seperti India dan Korea. Mereka banyak ingin tahu soal desain kendaraan kami," pungkasnya.