Pengakuan Tukang Jamu Dimintai Pinjam Rp 50 Juta Dari Keluarga Tewas Kalideres

Olah TKP di lokasi satu keluarga tewas Kalideres Jakarta Barat.
Olah TKP di lokasi satu keluarga tewas Kalideres Jakarta Barat. (Foto : Viva)

Antv –Pihak polisi masih menyelidiki misteri kematian satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat. Perihal penyebab kematian sampai saat ini belum terungkap.

Salah seorang tukang jamu langganan korban berinisial R, mengaku kaget dengan adanya berita kematian tersebut. Ia merasa kaget karena korban yang bernama Dian (42) dan orangtuanya yakni Rudianto (71) dan Margareth (68) merupakan langganannya saat Pandemi Covid-19 masih melanda.

"Nah pas lihat berita itu saya kaget. Ini mah rumah bu Dian. langsung saya hapus nomornya. saya takut.

Takut dipesenin jamu," ujar R ditemui awak media di lokasi Rabu 16 November 2022.

Seperti diberitakan VIVA.co.id, R katakan korban pernah mencoba meminjam uang sebesar Rp50 juta saat awal Pandemi Covid-19 dengan alasan untuk biaya pengobatan atau operasi saudaranya.

"Katanya 'mba aku boleh minta tolong dong, minjem uang 50 juta' waduh, kata saya duit segitu mana punya saya bu, saya ini tukang jamu. 'Kali kerabat mba ada, katanya' saya ga punya saya juga ga berani ngomong-ngomong sama saudara saya minjem duit segitu. 'Buat apa emang bu? kata saya' 'buat operasi saudara saya', dia bilang gitu," ujar dia.

R kemudian memberitahukan kepada korban bahwa jika ingin meminjam uang sebanyak itu, maka sebaiknya ke bank dan memberikan jaminan.

"Saya sempet bilang 'bu kalau duit segitu mending minjem ke BRI, ibu kasih jaminan apa gitu sertifikat rumah. 'justru itu mba, saya juga ga punya jaminan' itu kata dia," ujarnya.

R kemudian katakan sejak 2020 saat pandemi masih tinggi, Dian dan keluarganya sudah tidak pernah memesan jamu lagi.

"Pokoknya semenjak corona itu bu Dian gak pernah mesen jamu. Saya taunya pas masih sehat aja. Pas abis corona itu enggak pernah mesen jamu lagi," ujarnya.

R mengaku kaget dengan kematian Dian dan keluarganya itu dengan narasi awal yang menyebutkan bahwa korban meninggal karena kelaparan.

Setahu T, keluarga korban tewas empat orang itu miliki ekonomi yang cukup, punya mobil dan motor yang diketahui saat R beberapa kali mengantarkan jamu ke rumah korban. Itu sebelum Pandemi Covid-19.

"Ada punya dia (mobil). Motornya merah Scoopy. Saya kenal dia itu ya di sini doang. Karena dia langganan ya kenalnya di sini. Saya juga enggak nyangka dia meninggal itu," ujarnya.