Indonesia Pimpin Konferensi CDNLAO Ke-28 untuk Perpustakaan yang Berkelanjutan, Inklusif dan Inovati

Indonesia Pimpin Konferensi CDNLAO Ke-28
Indonesia Pimpin Konferensi CDNLAO Ke-28 (Foto : Istimewa)

Dia berkisah menghadiri orasi Profesor Emeritus Peter Coaldrake di Australia. Dalam orasi tersebut, profesor menyampaikan bahwa “Pemerintah harus memikul beban tantangan terbesar masyarakat”.

Vicki menyatakan para perwakilan perpustakaan nasional yang ada di seluruh dunia memiliki pekerjaan yang sebagian besar sama, yakni bertanggung jawab untuk mendokumentasikan sejarah yurisdiksi setiap negara, memberikan layanan referensi dan penelitian, memfasilitasi serta mendorong penelitian baru.

“Jadi, merenungkan pernyataan Profesor Coaldrakes, saya melihat bahwa Anda juga fokus pada masalah kompleks masyarakat saat ini. Sebagai pustakawan dan pemimpin perpustakaan, saya yakin tantangan kita adalah mempertimbangkan bagaimana kita dapat bekerja dengan pemerintah untuk mendukung pekerjaan mereka dalam mengatasi dan menyelesaikan tantangan masyarakat,” harap Vicki, pada Selasa (25/10/2022).

Lebih lanjut, Vicki menyebut tahun ini IFLA memasuki usia 95 tahun. Hal ini merupakan waktu yang tepat untuk merenungkan pencapaian yang diraih dan mempertimbangkan bagaimana perpustakaan agar diakui keberadaannya. Selain itu, dia mengajak untuk memikirkan kontribusi yang diberikan untuk masyarakat.

Sementara itu, Kepala Perpusnas menjelaskan situasi internasional yang kompleks saat ini menjadi tantangan bagi perpustakaan dalam mengedepankan ide yang didasarkan pada akses yang adil terhadap informasi.

Dia menyampaikan, sudah seharusnya perpustakaan terlibat penuh dalam mendukung Pembangunan Berkelanjutan atau SDG’s untuk mengakhiri kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan, dan melindungi planet, melalui pencapaian 17 tujuannya.

"Perpustakaan dituntut tidak sekadar memberikan layanan saja tetapi juga memperhitungkan dampak dari layanan yang diberikan," ungkapnya.