Ritual Unik Buang BH dan CD Wanita di Situs Nagara Padang untuk Buang Sial

Ritual Unik Buang BH dan CD Wanita di Situs Nagara Padang
Ritual Unik Buang BH dan CD Wanita di Situs Nagara Padang (Foto : Dok. Istimewa)

Antv – Sejumlah celana dalam alias CD dan BH alias bra terlihat berserakan di Situs Negara Padang, Desa Rawabogo, Kecamatan Ciwidey, Kabuputen Bandung.

Tumpukan pakaian dalam wanita berupa BH dan celana dalam yang dibuang pengunjung terlihat menggunung di Situs Nagara Padang Bandung. 

Tak kurang 10 karung pakaian dalam wanita bekas dibersihkan oleh pihak kepolisian, relawan dan warga.

Beragam jenis pakaian dalam ditemukan di sekitar Situs Nagara Padang, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung. Mulai dari pakaian dalam pria hingga celana dalam wanita pun ada.

Sampah pakaian dalam yang menggunung itu ditengarai ulah pengunjung yang melalukan ritual. Mereka akan membuang pakaian dalamnya setelah melaksanakan mandi di mata air dekat situs tersebut.

Hal tersebut dilakukan berdasarkan kepercayaan mereka, yaitu untuk buang sial. Menurut Paguyuban Juru Kunci Situs Nagara Padang, puncak kunjungan para peziarah terjadi di Bulan Maulud.

Kejadian ini bukanlah yang pertama kali. Selama tahun 2022, sejumlah kasus pembuangan pakaian dalam ini telah terjadi berkali-kali. 

Ulah para pelaku ritual yang membuang pakaian dalam mereka sembarangan tentu saja membuat resah masyarakat setempat.

Ritual yang sama juga terjadi di Gunung Sanggabuana Karawang, Jawa Barat, yang juga terdapat tumpukan celana dalam dan bh bekas.

Gunung Sanggabuana kerap menjadi tempat ritual untuk buang celana dalam yang biasanya dilakukan pada malam satu suro. 

Ironisnya, ritual ini dilakukan untuk meraup keuntungan segelintir pihak tidak bertanggung jawab.

Ritual ini kabarnya banyak dilakukan oleh orang dari luar wilayah Gunung Sanggabuana.

 Menurut masyarakat setempat, banyak kuncen baru bermunculan dan mencari pengunjung yang akan melakukan ritual buang sial tersebut.

Para kuncen-kuncen itu akan memberlakukan tarif untuk mendampingi mereka menjalani ritual di 4 mata air di gunung tersebut yaitu Pancuran Mas, Pancuran Kejayaan, Pancuran Kahuripan, dan Pancuran Sumur Tujuh.