Kebiasaan Makan untuk Meningkatkan Kesehatan Menurut Sains

Kebiasaan Makan untuk Meningkatkan Kesehatan Menurut Sains
Kebiasaan Makan untuk Meningkatkan Kesehatan Menurut Sains (Foto : )
Sejumlah kebiasaan makan untuk meningkatkan kesehatan menurut sains yaitu, konsumsi makanan yang disukai, memperhatikan porsi makan, mengonsumsi makanan kaya serat dan protein, minum cukup air, sarapan setiap hari, dan hindari minuman diet.
Ada banyak jenis diet untuk mengurangi berat badan berlebih atau meningkatkan kesehatan. Selain itu, ada beberapa kebiasaan makan yang didukung oleh sains karena terbukti mampu meningkatkan kesehatan. Dilansir dari
Science Alert, berikut sejumlah kebiasaan makan untuk meningkatkan kesehatan menurut sains: Konsumsi makanan yang disukai Lisa Sasson, profesor nutrisi dari University of New York, menganjurkan agar tidak menjalankan diet dengan makanan yang tidak disukai. Menurutnya, diet akan gagal jika Anda memilih diet dengan makanan yang tidak Anda sukai. Perhatikan porsi makan Menurut Sasson, porsi makanan yang cukup dan tepat adalah kunci untuk menurunkan berat badan. Menyadari porsi makan yang dibutuhkan tubuh merupakan cara yang baik untuk menghindari makan berlebihan. Makan makanan kaya serat dan protein Serat dan protein merupakan dua nutrisi utama yang membantu tubuh untuk merasa kenyang lebih lama. Makanan olahan seperti kue kering justru rendah nutrisi sehingga membuat perut lebih cepat lapar. Jadi, mengonsumsi makanan kaya akan serat dan protein dapat membantu menurunkan berat badan. Minum cukup air Makan dalam kondisi yang sangat lapar membuat orang cenderung makan berlebihan. Salah satu cara yang mungkin untuk mencegahnya adalah dengan minum 430 ml air sekitar 30 menit sebelum makan. Sebuah penelitian menemukan bahwa orang yang melakukan kebiasaan ini setiap kali makan dapat menurunkan berat badan hingga 1,2 kg. Sarapan setiap hari Sarapan merupakan waktu makan yang sangat penting. Bukti menunjukkan bahwa makan lebih awal baik untuk metabolisme tubuh, proses yang memecah makanan menjadi energi. Namun, metabolisme juga merespons secara berbeda terhadap berbagai jenis makanan. Sebuah penelitian menunjukkan, dalam waktu kurang dari seminggu, pola makan tinggi kemak jenuh dapat mengurangi kemampuan otot dalam mengubah gula dari makanan menjadi energi. Hindari minuman diet Beberapa orang mungkin merasakan manfaat penurunan berat badan dari mengonsumsi minuman diet. Padahal, efek ini hanya bertahan untuk jangka pendek. Dalam sebuah penelitian yang berlangsung sejak tahun 1979 hingga 1996, hampir 750 orang berusia 65 tahun atau lebih mengalami peningkatan ukuran pinggang hingga 70 persen karena rutin minum soda diet.