Waspada, Ini Dampak Buruk Kebiasaan Marah bagi Kesehatan

Waspada, Ini Dampak Buruk Kebiasaan Marah bagi Kesehatan
Waspada, Ini Dampak Buruk Kebiasaan Marah bagi Kesehatan (Foto : )
Dampak buruk kebiasaan marah bagi kesehatan meliputi, meningkatkan risiko penyakit jantung, meningkatkan risiko stroke, menurunkan daya tahan tubuh, memperburuk gangguan kecemasan, dan merusak paru-paru.
Marah adalah salah satu bentuk semosi yang jika dikelola dengan baik bisa menjadi dorongan untuk perubahan yang positif. Namun, jika berlebihan dan tidak terkontrol, marah dapat memicu konflik dan bahkan bahaya bagi kesehatan.Dilansir dari
WebMD , marah adalah salah satu respons emosi saat harapan tidak terpenuhi. Saat ada pemicu kemarahan, bagian otak amigdala mengirimkan sinyal yang mengaktifkan respons stres. Lalu, bagian otak korteks prefrontal rasional akan menilai ancaman tersebut.Setelah itu, baru diputuskan apakah seseorang perlu mengeluarkan respons yang meledak ledak atau emosional. Tapi, terkadang pusat otak yang mengontrol emosi langsung bereaksi dengan marah, sebelum otak rasional mengevaluasi penyebab kemarahan.Sesekali marah adalah hal normal, namun jika sudah menjadi kebiasaan, Anda perlu waspada. Terutama, jika respons kemarahan terjadi kurang dari 60 detik, susah menahan amarah, marah intens beberapa kali sehari, memicu perilaku kasar, hingga mempengaruhi kehidupan sehari-hari.Kebiasaan marah tidak hanya merusak kehidupan sosial, namun juga berbahaya bagi kesehatan. Berikut dampak buruk kebiasaan marah bagi kesehatan: Meningkatkan risiko penyakit jantung Ahli menyebut kemungkinan seseorang terkena serangan jantung meningkat berkali lipat dalam dua jam setelah marah sampai meledak-ledak. Selain itu, orang pemarah cenderung berisiko dua kali lipat lebih sering terkena penyakit jantung koroner ketimbang orang yang tidak mudah marah. Namun, kebiasaan menahan marah juga dapat menyebabkan penyakit jantung. Meningkatkan risiko stroke