Presiden Iran Sangat Senang dengan Kekalahan Trump di Pilpres AS

Presiden Iran Sangat Senang dengan Kekalahan Trump di Pilpres AS
Presiden Iran Sangat Senang dengan Kekalahan Trump di Pilpres AS (Foto : )
Presiden Iran, Hassan Rouhani mengatakan bahwa Iran “sangat senang” atas kekalahan yang diderita Donald Trump pada Pilpres AS 3 November lalu.
Presiden Iran, Hassan Rouhani mengatakan bahwa Iran “sangat senang” atas kekalahan yang diderita Donald Trump pada Pilpres AS 3 November lalu. Selama kepemimpinannya, Trump dinilai telah melancarkan kampanye “tekanan maksimum” terhadap negara republik Islam itu.Dilansir dari
Associated Press , presiden terpilih AS, Joe Biden, telah mengisyaratkan kesediaan untuk kembali berdiplomasi dengan Iran setelah empat tahun yang menegangkan dibawah kepemimpinan Trump.“Beberapa orang mengatakan kami terlalu bersemangat dengan kedatangan Mr. Biden. Tidak, kami tidak, tapi kami sangat senang melihat Trump akan pergi,” katanya dalam komentar yang disiarkan televisi pada pertemuan kabinet.Sebelumnya pada Senin (14/12/2020) waktu setempat, lembaga pemilihan AS atau Electoral College telah mengukuhkan Biden sebagai presiden AS berikutnya, meskipun Trump terus menolak mengakui kekalahannya. Penyerahan kekuasaan secara resmi akan dilakukan pada 20 januari mendatang ketika Biden dilantik.Ketegangan antara Iran dan AS melonjak selama masa kepresidenan Trump, ketika pemerintahannya berusaha mendekatkan Israel dan negara-negara Teluk Arab guna menghadapi Iran. Pada 2018, Trump menarik Washington keluar dari kesepakatan nuklir penting dengan Teheran dan menerapkan kembali sanksi sepihak terhadap Iran.Sebelumnya pada Januari tahun ini, Trump memerintahkan serangan udara di dekat bandara Baghdad, Irak yang menewaskan jenderal senior Iran, Qasem Soleimani. Serangan itu memicu serangan balasan Iran yang menargetkan pasukan AS di Irak.“Trump menciptakan hambatan bagi kita untuk membeli vaksin (Covid-19), betapa orang ini kehilangan semua prinsip etika dan kemanusiaan,” cetus Rouhani.Iran adalah negara Timur Tengah yang paling terpukul oleh pandemi Covid-19 dengan 52.670 kematian dari lebih 1,1 juta kasus infeksi. Demikian menurut angka resmi pemerintah Iran.Vaksin dan barang-barang kemanusiaan lainnya seharusnya dibebaskan dari sanksi AS. Namun, dalam praktiknya hanya sedikit bank yang bersedia mengabil risiko memproses transaksi Iran karena takut dikenakan hukuman berat di pengadilan AS.Sejak kemenangan Biden, pemerintahan Rouhani telah berulang kali mengisyaratkan keterbukaanya terhadap pemerintah AS yang akan datang, meskipun pemimpin tertinggi Iran telah memperingatkan agar tidak ada harapan untuk membuka diri dengan Barat.