Kontingen Indonesia yang lebih dulu berangkat sempat kecewa dengan pelayanan dan fasilitas penyelenggaraan Sea Games 2019 Filipina. Kekecewaan mereka dapat mulai di bandara, penjemputan hingga penginapan. Filipina belum siap gelar sea games.
Ratusan kontingen dari negara Asean sudah mulai berdatangan ke Manila, Filipina, dalam rangka pesta olahraga Sea Games ke-30. Filipina selalu berkampanye akan menjadi tuan rumah yang baik, agar semua kontingen senang, dan pada gilirannya penyelenggaraan Sea Games pun sukses.Tapi apa mau dikata, Filipina ingkar. Sabtu (23/11/2019), tiga hari jelang pertandingan pertama dimulainya cabang olahraga sepakbola dan polo air, tim mendapatkan berbagai fasilitas dan pelayanan yang amburadul.Kekecewan kontingen dimulai saat mendarat di Ninoy Aquino International Airport, Manila. Semua kontingen terdampar, sekurangnya 3 jam di bandara, akibat panitia lalai dalam mengatur transportasi. Ini tidak hanya dialami oleh kontingen Indonesia, tapi juga kontingen atlet Timor Leste, dan Thailand.Tim sepakbola Indonesia, misalnya, terpaksa luntang lantung di bandara, menunggu bus jemputan setiba mereka di bandara pada kamis (21/11/2019).Nasib pahit serupa di alami tim polo air Indonesia, setelah mengalami perjalanan panjang dari Manila ke New Clark City sekitar 4 jam dengan bus, tim sempat ditolak masuk perkampungan atlet akibat kartu akreditasi belum mereka pegang. Setelah berdebat panjang akhirnya Tim polo air diijinkan baru masuk dengan jaminan paspor. Hingga berita ini ditulis ID card/ akreditasi bagi atlet belum juga jadi dan diserahkan oleh PHISGOC (Panitia Sea Games Filipina).Bisa masuk perkampungan Atlet, dikira masalah selesai. Kabar buruk menyusul; koper, yang di bawa oleh mobil truk terpisah dengan bus tim, belum sampai. Setiap bertanya ke siapa pun jawaban petugas "
On the way, in five minutes..” Tapi itu sekadar jawaban, sebab berjam jam koper belum juga datang. Mau bertanya lagi, sudah malas, malah bisa emosi.Akhirnya Koper baru didapat jam 9 malam, itu 10 jam setelah menunggu dengan was was. Apa sebabnya ?, "tidak tahu. Sudah enggan untuk bertanya", keluh salah satu atlet Polo Air **
Baca Juga :
