antvklik.com - Kepala Sekolah SMP Maha Prajna, Frans Hendrik Garang membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya, aksi murid tersebut terjadi saat pelajaran Pendidikan Lingkungan Kebudayaan Jakarta (PLKJ) menjelang sholat Jumat.
Mereka memang dikenal murid-murid yang bandel. Guru tersebut sudah meminta mereka berhenti bernyanyi namun mereka terus bernyanyi dan malah memberikan uang. Namun, meski mengakui ada tindakan pelecehan terhadap guru wanita tersebut, Pihak sekolah belum memberikan sanksi terhadap murid penyawer guru PLKJ.
Menurut Frans Hendrik Garang, semua murid yang terlibat aksi sawer termasuk yang merekam sudah meminta maaf secara tertulis dan di atas materai. Frans Hendrik menambahkan, siswa-siwa tersebut memang dikenal nakal dan suka membolos. Bahkan, empat orang tua mereka pernah dipanggil sekolah dalam kasus kenakalan lainnya.
"Mereka mengaku hanya iseng. semuanya, ada 11 orang sudah meminta maaf diatas materai 6000, termasuk orang tua murid yang terlibat dalam video. Mereka berjanji tak mengulangi lagi. Kita belum memberikan sanksi,"ujar Frans di Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (26/3/2019). Namun demikian, pihak sekolah menyerahkan kasus pelecehan guru ini kepada Suku dinas Pendidikan Jakarta Utara. Rencananya, kasus ini akan diputuskan Dinas Kesehatan pada esok hari. | Novi Zakaria | Jakarta Utara |
