www.antvklik.com - Sebanyak delapan orang dari kaum marjinal mewakili Timnas Indonesia untuk mengikuti kompetisi
Street Soccer Homeless World Cup 2018
yang akan dilangsungkan Meksiko 11 November 2018 mendatang.
[caption id="attachment_159048" align="alignnone" width="300"]![HWC 2]()
Persiapan keberangkatan Tim HWC 2018 ke Meksiko[/caption]
Gelaran seleksi ketat dan training center yang berlangsung enam bulan ternyata membuahkan hasil delapan orang dari kaum marjinal untuk mewakili Timnas Indonesia di ajang Homeless World Cup 2018.
Sekian peserta yang lolos seleksi tidak saja harus menghadapi seleksi wawancara dan tes fisik selama tiga hari, namun selama hampir dua bulan lamanya di karantina telah mempersiapkan mental dan pembentukan karakternya. Kondisi ini tidak saja membuat sebagian peserta, yang umumnya pencandu narkoba, HIV positive serta kaum miskin kota menjadi kendor, namun menjadi yakin untuk meraih juara pertama di ajang kompetisi Homeless World Cup 2018. Tantangan di World Cup Homeless kali ini yakni faktor cuaca, dimana Norwegia cuacanya berubah-ubah.
“Diharapkan selain bisa memboyong piala, para pemain yang bertanding dalam HWC kali ini bisa memberikan motivasi bagi para kaum termarjinalkan lainnya dan membawa perubahan yang baik, “ ujar Manajer Tim, Yana Suryana.
“Para pemain pun merasa optimis, bisa mengharumkan dan bisa memperbaiki posisi Indonesia pada Homeless World Cup sebelumnya dan berharap bisa menjadi juara satu. Selain itu juga bisa dijadikan bekal hidup dan motivasi bagi yang lain, “ kata pelatih, Aulia Rahman.
Homeless World Cup adalah Turnamen Street Soccer tingkat internasional yang diikuti puluhan negara di dunia. Setiap tim pesertanya diperkuat oleh pemain-pemain yang mengidap HIV-Aids, ketergantungan narkoba dan orang-orang yang termarjinalkan.
Rencananya tim homeless Indonesia akan berangkat ke Meksiko pada 9 November 2018 dan mulai bertanding pada 11 November 2018.
Ajang HWC kali ini merupakan keikutsertaan Indonesia yang ke delapan kalinya, dan pada HWC Meksiko tahun 2011, Indonesia berada di posisi ke empat, terakhir di Norwegia Indonesia berada di posisi ke lima.
Laporan Endra Kusumah dari Kota Bandung, Jawa Barat.
Persiapan keberangkatan Tim HWC 2018 ke Meksiko[/caption]
Gelaran seleksi ketat dan training center yang berlangsung enam bulan ternyata membuahkan hasil delapan orang dari kaum marjinal untuk mewakili Timnas Indonesia di ajang Homeless World Cup 2018.
Sekian peserta yang lolos seleksi tidak saja harus menghadapi seleksi wawancara dan tes fisik selama tiga hari, namun selama hampir dua bulan lamanya di karantina telah mempersiapkan mental dan pembentukan karakternya. Kondisi ini tidak saja membuat sebagian peserta, yang umumnya pencandu narkoba, HIV positive serta kaum miskin kota menjadi kendor, namun menjadi yakin untuk meraih juara pertama di ajang kompetisi Homeless World Cup 2018. Tantangan di World Cup Homeless kali ini yakni faktor cuaca, dimana Norwegia cuacanya berubah-ubah.
“Diharapkan selain bisa memboyong piala, para pemain yang bertanding dalam HWC kali ini bisa memberikan motivasi bagi para kaum termarjinalkan lainnya dan membawa perubahan yang baik, “ ujar Manajer Tim, Yana Suryana.
“Para pemain pun merasa optimis, bisa mengharumkan dan bisa memperbaiki posisi Indonesia pada Homeless World Cup sebelumnya dan berharap bisa menjadi juara satu. Selain itu juga bisa dijadikan bekal hidup dan motivasi bagi yang lain, “ kata pelatih, Aulia Rahman.
Homeless World Cup adalah Turnamen Street Soccer tingkat internasional yang diikuti puluhan negara di dunia. Setiap tim pesertanya diperkuat oleh pemain-pemain yang mengidap HIV-Aids, ketergantungan narkoba dan orang-orang yang termarjinalkan.
Rencananya tim homeless Indonesia akan berangkat ke Meksiko pada 9 November 2018 dan mulai bertanding pada 11 November 2018.
Ajang HWC kali ini merupakan keikutsertaan Indonesia yang ke delapan kalinya, dan pada HWC Meksiko tahun 2011, Indonesia berada di posisi ke empat, terakhir di Norwegia Indonesia berada di posisi ke lima.
Laporan Endra Kusumah dari Kota Bandung, Jawa Barat.
Baca Juga :
