Sunny Deol Mengaku Membawa Pedang dan Tongkat Hoki di Dalam Mobil Pada Awal Karirnya di Film

Aktor Gadar 2 Sunny Deol Mengaku Membawa Pedang dan Tongkat Hoki di Dalam Mobil Pada Awal Karirnya di Film
Aktor Gadar 2 Sunny Deol Mengaku Membawa Pedang dan Tongkat Hoki di Dalam Mobil Pada Awal Karirnya di Film (Foto : Instagram)

AntvFilm Sunny Deol yang baru-baru ini dirilis, Gadar 2, merupakan sebuah film laris. Film yang disutradarai oleh Anil Sharma ini merupakan sekuel dari film superhit tahun 2001, Gadar: Ek Prem Katha.

Kini, Sunny Deol telah membuka diri tentang masa-masa kuliahnya. Aktor ini ditemani oleh putranya, Rajveer Deol, yang memulai debutnya di Bollywood bersama film 'Dono'.

Sunny Deol mengatakan kepada Mashable India, "Saya telah terlibat dalam banyak perkelahian. Kami biasa membawa pedang, tongkat logam dan tongkat hoki di dalam mobil kami. Ini terjadi di masa lalu, dulu ada geng-geng; waktu sudah berbeda sekarang."

Ia menambahkan, "Kami biasa memprovokasi orang asing untuk membalap kami. Itulah kehidupan yang kami jalani. Dan kemudian saya harus menyembunyikannya dari orang tua saya, terutama ayah saya. Ibu saya akan menangani situasi-situasi ini ketika mereka tidak terkendali."

Sunny Deol juga berbicara tentang saat ia terlibat perkelahian selama pertandingan di Stadion CCI-Brabourne di Mumbai.

"Saya telah berkelahi di mana-mana. Pada sebuah pertandingan India-Selandia Baru di Stadion Brabourne, saya bersama teman-teman saya. Beberapa orang mengetahui bahwa saya adalah putra Dharmendra, dan kemudian mereka mulai memukuli saya. Kemudian mereka mulai melemparkan puntung rokok ke arah saya. Saya kehilangan akal sehat saya. Saya adalah seorang Sardar. Saya mulai berayun, dan saya tidak tahu siapa yang saya pukul, saya hanya terus memukuli orang," ujarnya.

Dalam sebuah wawancara sebelumnya dengan Ranveer Allahbadia, Sunny Deol telah membuka diri tentang insiden pertandingan kriket tersebut.

Sang aktor mengatakan bahwa perkelahian tersebut menjadi sangat intens sehingga polisi harus turun tangan.

"Saya masih berusia awal dua puluhan pada waktu itu dan saya belum memulai debut akting saya. Kami duduk di tribun Utara, saat itu sedikit gaduh. Seseorang mengetahui bahwa saya adalah putra Dharmendra dan mereka mulai mengata-ngatai saya. Mereka mulai melemparkan puntung rokok. Kemudian saya bangkit, berbalik dan mulai memukuli orang-orang. Saya tidak tahu apa yang terjadi pada saya pada saat itu, saya tidak melihat apa-apa dan mulai berkelahi. Kemudian polisi datang dan membawa saya dari sana. Ketika seseorang melewati batas, maka hal-hal seperti ini akan terjadi," tandasnya.