Aktor Mukesh Khanna Sebut Seluruh Tim Adipurush Harus Dibakar Hidup-hidup, Ini Alasannya

Mukesh Khanna Sebut Seluruh Tim Adipurush Harus Dibakar Hidup-hidup
Mukesh Khanna Sebut Seluruh Tim Adipurush Harus Dibakar Hidup-hidup (Foto : Kolase Istimewa)

Antv – Aktor Mukesh Khanna melanjutkan protesnya terhadap perilisan film Adipurush dan mendesak umat Hindu India untuk sadar dan memprotes menuntut penghentian perilisan.

Mukesh mengutuk tim Adipurush dengan mengatakan bahwa mereka harus dibakar hidup-hidup pada suhu 50 derajat.

"Mereka seharusnya tidak dimaafkan. Kemarin, saya mengatakan di saluran saya bahwa seluruh tim ini harus dibakar dalam keadaan berdiri dengan suhu 50 derajat," kata Mukesh Khanna dalam sebuah wawancara dengan kantor berita ANI.

Dalam sebuah wawancara dengan kantor berita ANI, Mukesh mengatakan, "Mereka bilang Manoj Muntashir adalah seorang penulis besar. Saya tidak pernah mengikuti karyanya. Tetapi saya telah dikecewakan oleh penjelasannya yang kekanak-kanakan. Saya pikir ia akan menyelamatkan muka ketika seluruh negeri mengkritiknya. Tetapi ia membela karyanya dengan mengatakan bahwa setelah versi Valmiki, Tulsidas dan Ramanand Sagar, Adipurush adalah versinya sendiri. Apakah ia berada di atas Valmiki sehingga ia meminta anak-anak saat ini untuk melupakan masa lalu mereka dan menganggap apa yang ia tampilkan sebagai sesuatu yang akurat?."

"Mereka telah membuat Hanuman dan Rama mengenakan pakaian dari kulit. Rama, Krishna, Wisnu, tidak ada satupun dari mereka yang berkumis. Kami telah tumbuh dewasa dengan melihat mereka," tambahnya.

Mukesh menambahkan bahwa pimpinan T-Series, Bhushan Kumar, yang turut memproduseri Adipurush, telah merusak semua kebaikan yang telah dilakukan oleh almarhum ayahnya, Bhushan Kumar, yang telah memproduksi dan mempopulerkan lusinan lagu-lagu bhajan atau lagu-lagu renungan Hindu.

"Anda tahu siapa yang mendirikan T-Series. Ia membuat bhajan Rama dan dewa-dewa lainnya menjadi sangat populer sehingga lagu-lagu tersebut menjadi properti terlaris T-Series. Ia biasa duduk dan mendengarkan bhajan sendiri. Dan sekarang, putranya menceritakan Ramayana semacam ini kepada semua orang? Apakah ia mengikuti jejak ayahnya atau mengotori warisannya?" tandasnya.