Antv – Rajkumar Hirani akan segera kembali berkolaborasi dengan Shah Rukh Khan dengan Dunki yang dijadwalkan tayang pada Desember mendatang.
Namun, para penggemar film-film sutradara Bollywood tersebut juga sudah lama menunggu Munna Bhai 3 yang dibintangi Sanjay Dutt dan Arshad Warsi.
Seperti diketahui, serial Munna Bhai selalu masuk dalam daftar favorit para pecinta fim India. Inilah alasan mengapa penggemar telah menunggu season ketiga dari waralaba setelah dua film pertama, yaitu Munna Bhai MBBS dan Lage Raho Munna Bhai.
Hingga kini, film ketiga dari Munna Bhai masih belum terlihat update-nya. Akan tetapi, baru-baru ini muncul beberapa rumor soal kemungkinan yang akan terjadi ke depannya.
Tak hanya itu, rumor yang muncul juga menyerat film Shah Rukh Khan, Dunki, yang disutradarai oleh orang yang sama.
Melansir dari Koimoi pada Kamis, 27 April 2023, baru-baru ini muncul sebuah utas yang membahas bagaimana Dunki bisa jadi merupakan film ketiga dari franchise Munna Bhai.
Semuanya berawal ketika Lage Raho Munna Bhai dirilis pada tahun 2006 lalu. Kredit akhir dari film tersebut menampilkan teaser di mana Sanjay Dutt dan Arshad Warsi berdiskusi tentang rencana pergi ke Amerika.
Diskusi di antara warganet pun terus bergulir. Mereka beranggapan bahwa alur cerita untuk kedua film tersebut hampir sama.
Sementara Munna Bhai ingin pergi ke Amerika tetapi kesulitan dengan segala persoalan izin, Dunki juga menampilkan hal yang sama.
“Saya pernah mendengar bahwa skrip Dunki sebenarnya terinspirasi oleh Munna Bhai 3. Jadi, Dunki sebenarnya adalah Munna Bhai 3 (tanpa nama karakter dan pemeran yang sama),” tulis warganet.
“Ini tampaknya akurat karena Dunki adalah tentang imigrasi ilegal, dan film ini tentang Munna yang pergi ke Amerika, jadi mungkin mereka menggunakan skrip yang sama,” komentar warganet yang lain.
Sebagai informasi, Dunki mengisahkan tentang metode imigrasi ilegal.
Judul tersebut diambil dari istilah Donkey Flight, yang mengacu ada metode ilegal untuk memasuki negara asing melalui beberapa perhentian di negara lain.
Metode tersebut cukup populer dan banyak dilakukan oleh ribuan anak muda setiap tahunnya setelah mereka gagal memasuki negara target melalui cara yang sah.
