Perang Suku Berlanjut, Korban Tewas Terus Bertambah

perang-suku-timika-3
perang-suku-timika-3 (Foto : )
www.antvklik.com
- Perang suku antara kelompok bawah dan kelompok atas terus berkecamuk, hingga Minggu siang (18/2)  korban bertambah satu lagi, hingga  menjadi  lima korban, sejak perang suku terjadi akhir Desember 2017 lalu di Distrik Kwamki Narama, Timika, Papua. Lokasi perang antar suku ini semakin meluas. Awalnya hanya dua kelompok, kini menjadi tiga kelompok yang bertikai, yakni kelompok atas bergabung dengan kelompok bawah menyerang kelompok tengah. Ketiga kelompok berperang menggunakan senjata tradisional berupa panah. Perang suku dimulai dari pagi hingga sore hari. [caption id="attachment_81150" align="aligncenter" width="900"]
Perang Suku di Mimika, Papua[/caption] Saling serang antar kelompok tengah dan kelompok atas mengakibatkan Etinus Ongomang dari kelompok atas tewas terkena panah. Jenazah korban langsung di bakar di lokasi perang, dilanjutkan ritual buang panah.

Perang Suku Berlanjut, Korban Tewas Terus Bertambah

Kepolisian sektor Kwamki Narama, Unit Perintis Polres Mimika dan anggota TNI dari Kodim 1710 Mimika, langsung melerai kedua kelompok yang sedang berperang dengan tembakan gas air mata dan peluru karet. Untuk mencegah bentrok berlanjut kepolisian dibantu anggota TNI dengan peralatan seadanya berada di tengah-tengah lokasi perang. [caption id="attachment_81151" align="aligncenter" width="900"]Polisi dan TNI Berupaya Melerai Perang Suku[/caption] Akibat perang suku yang terjadi,  akitifitas warga Kwamki Narama lumpuh total. Kegiatan belajar mengajar tidak bisa dilakukan karena sekolah dijadikan lokasi perang antara kelompok bawah melawan kelompok tengah. Sedangkan kelompok atas melawan kelompok tengah, perang  terjadi di badan jalan tepatnya di depan Kantor Polisi Kwamki Narama. Pemerintah Kabupaten Mimika diminta turut berperan membantu aparat keamanan untuk meredam warganya yang sedang terlibat perang suku, agar tidak bertambah lagi. Hingga kini  perang suku terus berlangsung dengan melibatkan kelompok atas dan kelompok bawah melawan kelompok tengah. Akibat perang suku ini lima nyawa telah melayang, yakni 3 korban dari kelompok atas dan bawah, dua korban dari kelompok tengah. Laporan Desius Termas dari Timika, Papua.