"Sudah saatnya kita dipimpin oleh sosok pemimpin yang memberi generasi muda untuk tumbuh berkontribusi untuk bangsa. Generasi muda lebih melihat pada sosok pemimpin yang penuh dengan ketegasan serta berwibawa. Lebih dari itu, tentu harus memiliki prestasi serta punya kerja nyata dalam mendorong kemajuan bangsa ke depan," ujarnya.
"Usia tidak bisa selalu menjadi faktor yang menentukan seorang pemimpin, tapi lebih mengedepankan kemampuan dan potensi sebagai poin penting dalam kepemimpinan," sambungnya.
Adapun beberapa catatan yang seyogyanya menjadi perhatian pihak-pihak yang nantinya akan bertarung di pilpres 2024 yang akan datang. Rea menjelaskan bagi capres-cawapres yang ingin menggaet pemilih anak muda dan pengusaha muda agar melihat soal ketahanan pangan.
"Masalah kedaulatan pangan, ini menjadi penting karena menyangkut hajat hidup orang banyak dan ketahanan suatu bangsa. Siapapun pemenang pilpres nantinya sebaiknya mempertimbangkan betul masalah kedaulatan pangan ini. Indonesia saat ini hanya punya 2 propinsi yang diandalkan menjadi lumbung beras, Sumatera Barat dan Sulawesi Selatan," jelasnya.
Sebagai pengusaha muda Rea juga ingin pemerintah concern terhadap UU TPKS. Menurutnya, pemerintah sudah membuat perundang-undangan tersebut dan harus dikawal.
"Kekerasan seksual masih sering terjadi, kita harus melihat kasus ini secara serius dan ditangani secara serius. Maka dari itu kita harap presiden yang terpilih nanti pro terhadap kasus ini. Kita Bersatu mencegah masalah ini makin marak terjadi," tukasnya.
Lebih dari itu, influencer ini juga berbicara soal gagasan yang bisa ditawarkan pengusaha muda kepada pemerintahan yang terpilih nanti, untuk meningkatkan martabat UMKM yang saat ini masih belum menjadi tuan dinegeri sendiri.
