Brad Binder Puas Dengan Hasil Balapan di Sirkuit Mandalika

Brad Binder 33 Pembalap KTM bertarung dalam lintasan basah Sirkuit Mandalika
Brad Binder 33 Pembalap KTM bertarung dalam lintasan basah Sirkuit Mandalika (Foto : )
Brad Binder puas dengan hasil balapan di Sirkuit Mandalika. Finish P8 seperti menang setelah selama lomba berlangsung peralatan canggih Ride Height Device motornya bermasalah di lintasan basah.  
Brad Binder pembalap tim KTM asal Afrika Selatan memberikan penjelasan apa yang terjadi selama balapan MotoGP Indonesia yang berlangsung di Sirkuit Mandalika, Lombok, NTB, Minggu 20 Maret 2022.Brad Binder yang finish di posisi ke–8 mengaku sangat senang bisa bertarung di 10 besar bersama saudaranya Darryn Binder dari tim Yamaha dalam pertarungan yang mendebarkan akibat lintasan basah setelah hujan lebat mengguyur lintasan Sirkuit Mandalika.Balapan MotoGP 2022, tidak akan lebih baik bagi tim Red Bull KTM Factory Racing dalam mengawali musim balap MotoGP. KTM sukses meraih prestasi di dua seri awal MotoGP 2022 dengan Brad Binder dan Miguel Oliveira meraih podium di dua balapan pertama.Brad Binder sukses naik podium di seri pembuka MotoGP Qatar yang diselenggarakan di Sirkuit Losail, Doha Qatar. Binder sukses merebut juara ke 2 dan naik podium di seri pertama ini. Sementara Miguel Oliveira menghasilkan kejutan kedua dengan tampil sebagai masterclass cuaca basah di Sirkuit Mandalika.Tak tanggung tanggung, Oliviera mampu meraih kemenangan keempatnya di kelas premier. Miguel Oliviera tampil sebagai juara seri kedua MotoGP yang digelar untuk pertama kalinya di Sirkuit Mandalika, Lombok, NTB Minggu 20 Maret 2022. Tentu ini hasil yang sangat memuaskan bagi pabrikan motor asal Austria di MotoGP Indonesia 2022. 
Brad Binder Ungkap Masalah Ride Height Device Motornya di MotoGP Mandalika Brad Binder mengakui dirinya menghadapi masalah serius dengan peralatan canggih Ride Height Device saat balapan di trek basah di Sirkuit Mandalika. Hal ini dialaminya sepanjang balapan sehingga tidak bisa mendapatkan kecepatan maksimal setelah keluar dari tikungan.Pembalap tim Red Bull KTM Factory Brad Binder mengungkapkan bahwa dia mampu menyelesaikan balapan 20 putaran meski menghadapi masalah dengan perangkat ketinggian kendaraan belakangnya.Mengawali lomba dari P4, ada harapan besar untuk podium kedua berturut-turut untuk pembalap asal Afrika Selatan tersebut baik dalam kondisi lintasan basah atau kering.Akan tetapi masalah yang dihadapi ternyata membuat harapannya untuk kembali naik podium di seri kedua MotoGP Indonesia itu tidak mungkin terjadi. Hujan lebat yang mengguyur lintasan Sirkuit Mandalika sebelum lomba MotoGP digelar menjadi masalah bagi setiap pembalap.Pasalnya semua pembalap tidak ada yang berlatih dan mencoba lintasan Sirkuit Mandalika dalam cuaca basah. Selama Tes Pramusim hingga Free Practice, dan babak kualifikasi, semua dilakukan dalam kondisi lintasan kering.Namun saat lomba digelar di Pertamina Grand Prix Indonesia tersebut, semua pembalap harus bertarung di lintasan basah dan menggunakan ban basah. Karena itu Brad Binder mengungkapkan bahwa menyelesaikan balapan di P8 adalah “seperti kemenangan” mengingat tantangan, dan hujan adalah berkah tersembunyi. Sementara masalah perangkat ketinggian pengendaraan belakang sepanjang lomba membuat dirinya tidak bisa bertarung di papan atas.“Saya sangat kecewa karena saya merasa sangat baik sepanjang akhir pekan, terutama pada ban basah,” kata Binder.“Setelah memulai perangkat ketinggian pengendaraan saya, sesuatu terjadi, saya tidak tahu apa. Setiap kali saya mengerem, masalah itu akan muncul. Saya akan berbelok, melepaskan rem dan masalah itu akan muncul lagi. Saya melakukan seluruh balapan dengan perangkat ketinggian pengendaraan benar-benar rusak. Karena itu saya bisa finish di peringkat 8 saya pikir itu menang,” kata Brad Binder soal hasil balapan di MotoGP Mandalika.Brad Minder cukup beruntung karena balapan dilakukan dalam kondisi lintasan basah setelah hujan. Binder merasa hujan turun di Sirkuit Mandalika sebagai berkah, sehingga dirinya bisa finish di 10 besar.“Jika itu adalah balapan kering, saya tidak akan bisa melakukan apa pun. Karena keadaan hari ini, kami benar-benar beruntung dan berhasil finis di posisi ke-8. Secara umum saya senang. Saya berhasil membawa motor saya menyentuh garis finuish yang sangat sulit. Itu tidak berubah ketika perangkat ketinggian rusak. Itu sangat sulit. Secara umum untuk bisa finish di peringkat 8 itu bagus. Kita perlu mencari tahu apa yang terjadi dan memastikan itu tidak terjadi lagi,” tambah Brad Binder.  Miguel Oliveira Master The Mandalika Madness Sementara itu Miguel Oliveira berhasil menyentuh garis finish pertama dengan merebut kemenangan yang meyakinkan dan nyaman. Ini merupakan kemenangan keempat Miguel Oliviera diajang MotoGP.Pertarungan menarik terjadi untuk posisi 10 besar terakhir saat Brad Binder harus bertarung dengan adiknya Darryn Binder. Hal ini membuat Brad Binder merasa sama sekali tidak nyaman bertarung dengan Darryn dan Aleix Espargaro.Dan dalam pertarungan yang sangat ketat tersebut Bred Binder akhirnya bisa melepaskan diri kejaran rookie Darryn Binder dari tim WithU Yamaha RNF MotoGP™ Team. Brad Binder finish ke 8 sementara Darryn Binder harus puas finish diposisi 10 besar setelah disalip oleh Aleix Espargaro dari tim Aprilia Racing menjelang finish.Darryn Binder finish didepan juara seri pertama MotoGP Qatar Enea Bastianini dari tim Gresini Racing MotoGP™ yang finish diposisi ke 11. Pembalap Pol Espargaro dari Tim Repsol Honda bahkan harus finish diposisi 12 dalam balapan yang sangat sulit untuk diprediksi ini.Para pembalap mengakui balapan di MotoGP Indonesia yang digelar di Sirkuit Mandalika, Lombok benar benar penuh sensasional dan sulit diprediksi. Lomba digelar dalam balapan basah sementara saat latihan hingga babak kualifikasi semua pembalap0 menjalaninya di lintasan kering.“Saya sangat senang ketika adik laki-laki saya lewat. Saya bertahan di belakang Marini, hanya berusaha bertahan dan melewati balapan tanpa kecelakaan,” lanjut Binder.“Ketika seluruh kelompok pembalap ini tiba dan mulai bertarung, saya berpikir, ‘Oke, saya sudah sejauh ini dan saya tidak akan mendapatkan poin!’ Saya mencoba yang terbaik dengan apa yang saya miliki. Tapi itu sangat keren dapat melihat adik saya. Dia mengendarai motor dengan sangat baik dalam kondisi lintasan basah ini. Saya sangat bangga padanya. Sangat keren melihatnya masuk 10 besar,” tambah Brad Binder.Hasil ini cukup memuaskan dan memiliki potensi untuk menjadi jauh lebih baik di balapan berikutnya. Finish P8 sudah bagus untuk Binder mengingat situasinya. Binder kini duduk di urutan kedua dalam klasemen keseluruhan pembalap menuju seri ketiga GP Argentina, dengan KTM tampak seperti kekuatan yang harus diperhitungkan lagi pada 2022.[caption id="attachment_511417" align="alignnone" width="900"] Michelin bantah ban menjadi penyebab kecelakaan para pembalap di Sirkuit Mandalika