Inilah 5 Daerah yang Memiliki Kemiskinan Ekstrim di Jawa Tengah

Inilah 5 Daerah yang Memiliki Kemiskinan Ekstrim di Jawa Tengah (Foto Puspen Kemendagri)
Inilah 5 Daerah yang Memiliki Kemiskinan Ekstrim di Jawa Tengah (Foto Puspen Kemendagri) (Foto : )
Daerah dengan kemiskinan ekstrim terungkap saat Wakil Presiden Ma'ruf Amin melakukan kunjungan kerja ke Semarang, Jawa Tengah yang didampingi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian.
Mendagri hadir bersama sejumlah menteri kabinet Indonesia Maju lainnya, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto; Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar; serta Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.Dalam kunjungannya itu, rombongan Wakil Presiden didampingi pula oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.Dalam kesempatan tersebut, Wakil Presiden bersama para Menteri melaksanakan rapat koordinasi (rakor) terkait dengan penanggulangan kemiskinan ekstrem di 7 (tujuh) provinsi, di mana Provinsi Jawa Tengah termasuk di dalamnya. Rakor berlangsung di Gedung Gradhika Bakti Praja, Kantor Gubernur Jawa Tengah, Kamis (7/10/2021).Sesuai arahan Presiden, pada 2021 penanganan kemiskinan ekstrem dimulai dari 7 (tujuh) provinsi.Pada setiap provinsi dipilih 5 kabupaten sebagai fokus penanganan. Dengan demikian, secara keseluruhan jumlah daerah yang sudah ditetapkan sebanyak 35 kabupaten. Mereka mewakili 20 persen jumlah penduduk miskin ekstrem secara nasional.Untuk 5 kabupaten yang menjadi prioritas dalam program penanggulangan kemiskinan ekstrem di Provinsi Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Banyumas, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Pemalang, Kabupaten Kebumen, dan Kabupaten Brebes.Pada 2021 total jumlah penduduk miskin ekstrem di Jawa Tengah mencapai 581.968 jiwa. Jumlah itu tersebar di Kabupaten Banyumas dengan tingkat kemiskinan ekstrem sebesar 6,83 persen, Kabupaten Banjarnegara sebesar 7,23 persen, Kabupaten Pemalang 9,52 persen, Kabupaten Kebumen sebesar 7,68 persen, dan Kabupaten Brebes sebesar 10,34 persen.Selain melaksanakan rakor, Wakil Presiden beserta rombongan juga meninjau pelaksanaan vaksinasi di Centra Vaksinasi Gedung Gradhika Bakti Praja. Kegiatan tersebut telah dimulai sejak 8 Juni 2021 dan berakhir pada 31 Desember 2021 mendatang.Selain itu, di lokasi yang sama, rombongan juga sempat meninjau stand pemberdayaan masyarakat provinsi dan 5 kabupaten. Wakil Presiden beserta para Menteri mengunjungi satu per satu stand UMKM tersebut. Para bupati yang berada di stand langsung menjelaskan mengenai apa saja produk unggulan daerahnya masing-masing yang turut dijajakan.Selain para menteri Kabinet Indonesia Maju, turut hadir dalam kunjungan kerja tersebut Kepala Sekretariat Wapres Mohammad Oemar, dan Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Pembangunan Daerah (Bangda) Kemendagri Hari Nur Cahya Murni.