Kapolda Sumsel Minta Maaf Soal Dana Hibah Rp2 Triliun Akidi Tio

Kapolda Sumsel Minta Maaf Soal Dana Hibah Rp2 Triliun Akidi Tio
Kapolda Sumsel Minta Maaf Soal Dana Hibah Rp2 Triliun Akidi Tio (Foto : )
Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) Irjen Eko Indra Heri menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada seluruh masyarakat, ihwal dana hibah Rp2 triliun dari almarhum Akidi Tio yang belum jelas keberadaannya.
Permohonan maaf Kapolda Sumatera Selatan Irjen Eko Indra Heri disampaikan di Gedung Promoter Mapolda Sumatera Selatan di Kota Palembang, Kamis (5/8/2021)."Saya minta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya Kapolri, Pimpinan di Mabes Polri, anggota Polri, masyarakat Sumsel, tokoh agama dan tokoh adat termasuk Forkompinda Sumsel, Gubernur, Pangdam dan Danrem," katanya.Ia mengakui, kesalahan ada pada dirinya secara pribadi karena tidak berhati-hati dalam memastikan donasi yang diproyeksikan untuk penanggulangan COVID-19 Sumatera Selatan yang dimandatkan kepadanya tersebut sampai akhirnya menimbulkan kegaduhan."Kegaduhan yang terjadi dapat dikatakan sebagai kelemahan saya sebagai individu. Saya sebagai manusia biasa memohon maaf. Ini terjadi akibat ke tidak hati-hatian saya," jelas Eko.Dijelaskan Kapolda Irjen Eko, kegaduhan dana hibah tersebut bermula saat dirinya dihubungi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Lesty Nurainy dan dokter keluarga almarhum Akidi Tio, Hardi Darmawan, di rumah dinasnya, Jumat (23/7/2021), untuk membicarakan pemberian donasi."Saat itu saya sebagai Kapolda hanya dipercayakan untuk menyalurkan bantuan ini uangnya diminta untuk dikawal transparansinya saja," ungkapnya.Namun karena menaruh kepercayaan terhadap inisiasi kemanusiaan tersebut lantas tidak terlalu mendalami kepastiannya, sebab sudah diyakinkan uangnya tinggal diproses pencairannya saja.Hingga akhirnya sampai saat ini uang tersebut masih belum jelas keberadaannya dan berujung kepelikan bagi kedua belah pihak.Ia menjelaskan, sama sekali tidak mengenal anak perempuan almarhum Akidi Tio yang bernama Heryanti, melainkan hanya mengenal ayahnya dan anak sulungnya yang bernama Johan saja. Almarhum Akidi Tio merupakan warga Langsa, Aceh Timur, Aceh."Saya hanya kenal dengan Akidi Tio saat di Palembang dan Johan saat saya bertugas di Aceh Timur, sedangkan Heriyanti saya sama sekali tidak kenal dia," tandas Eko, seperti dikutip dari Antara.