Greysia Polii/Apriyani Rahayu Selangkah Menuju Sejarah Emas Olimpiade

PHO - Day 7 - Badminton, Women's Doubles Grup A, Greysia Polii-A
PHO - Day 7 - Badminton, Women's Doubles Grup A, Greysia Polii-A (Foto : )
Greysia Polii/Apriyani Rahayu selangkah menuju sejarah emas Olimpiade. Pasangan ganda putri Indonesia Greysia/Apriyani Fokus menJaga Ketenangan dan Motivasi hadapi Chen Qing Chen/Jia Yi Fan di final Olimpiade Tokyo 2020.
Sejarah besar menanti ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Satu satunya wakil Indonesia di nomor ganda putri ini berpotensi membawa pulang medali emas Olimpiade 2020 Tokyo. Greysia/Apriyani memastikan tiket ke final Olimpiade setelah mengalahkan unggulan keempat asal Korea Selatan Lee Sohee/Shin Seungchan di Mushashino Forest Plaza pada Sabtu (31/7).Meski perjalanan tinggal selangkah lagi, Greysia/Apriyani berusaha fokus menjaga ketenangan dan motivasi agar dapat memberi hasil terbaik bagi Merah Putih.Gagalnya pengembalian kok dari pasangan Korea Selatan Lee Sohee/Shin Seungchan menjadi kesuksesan besar bagi Greysia/Apriyani. Ganda putri andalan Merah Putih ini menutup babak empat besar dengan kemenangan 21-19, 21-17.Dengan hasil ini, Greysia/Apriyani maju ke laga pamungkas partai Final ganda putri bulutangkis Olimpiade Tokyo Jepang 2020. Greysia/Apriyani akan menghadapi unggulan kedua asal China Chen Qing Chen/ Jia Yi Fan, Senin (2/8). Unggulan dua asal China ini lolos ke final usai menang atas pasangan Korea lainnya Kim Soyeong/Kong Heeyong dengan skor 21-15, 21-11.Greysia/Apriyani mengaku ingin lebih berkonsentrasi dengan persiapan diri. Terutama dalam menjaga spirit pertandingan. Soal strategi menghadapi lawan, dikatakan Greysia, secara tipe permainan keduanya sudah saling mengetahui karena sering bertemu.“Kami ingin terus menjaga pikiran seperti datang awal ke Tokyo.  Kami ingin menikmati game agar bisa menunjang performa di lapangan. Kami tak mau berpikir lawan seperti apa, begini atau begitu. Paling persiapan yang harus kami lakukan adalah menjaga ketenangan agar dapat mengontrol permainan serta mempersiapkan diri untuk recovery,” kata Greysia kepada Tim Media NOC Indonesia usai pertandingan.Greysia menjelaskan, kunci sukses di laga semifinal adalah kekuatan chemistry yang sudah terjalin antar keduanya. Terutama, ketika mereka tertinggal 8-11 pada game pertama dan berhasil menyamakan kedudukan di poin 11-11 hingga akhirnya mengamankan set pertama.Penampilan Greysia/Apriyani di empat besar tadi disaksikan langsung oleh Chef de Mission Kontingen Indonesia untuk Olimpiade Tokyo Rosan P Roeslani, Ketua Komite Olimpiade Indonesia Raja Sapta Oktohari yang didampingi Komite Eksekutif Teuku Arlan Perkasa Lukman, Rafiq Hakim Radinal dan Jadi Rajagukguk.“Dari masuk lapangan, saya bilang kepada Apriyani harus menang dua game. Atmosfer ini harus kami dapatkan. Sebenarnya, strategi game pertama berjalan dan kami juga diuntungkan karena menang angin, tetapi lawan gak mau menyerah. Tapi, setelah poin 11-11, kami mengubah strategi, bermain pola lebih pendek dan memancing mereka sehingga kami punya kesempatan untuk menyerang,” kata Greysia.Pada game kedua, Apriyani menyebut, mereka sempat kesulitan karena kalah angin. Namun, semangat juang dan pola komunikasi yang baik antar keduanya membuat mereka berhasil merebut kemenangan dua game langsung.“Smash lawan itu kenceng karena mereka menang angin di game kedua. Tapi, seperti yang sudah dikatakan, kami sudah punya spirit lebih dulu,” kata Apri yang juga mengakui adanya sikap saling pengertian antar partner yang menjadikan kekompakan keduanya lebih erat sejak dipasangkan pada 2017.Sementara pelatih ganda putri Eng Hian meminta masyarakat Indonesia bisa meredam ekspektasi berlebihan kepada anak-anak latihnya. Menurutnya, biarkan Greysia/Apriyani bermain dengan caranya sendiri di babak final.“Sebenarnya masalah nonteknis saat pemain tidak bisa mengontrol ekspektasi. Olimpiade ini banyak unggulan tumbang karena bermain berbeda dengan standar karena beban berat. Mohon pemberitaan jangan terlalu berlebihan. Mohon doanya saja," kata Didi, sapaan karib Eng Hian.Didi mengakui, Greysia/Apriyani tertinggal secara head-to-head dari Qing/Yi dengan agregat 3-6. “Kami sudah mendekati fase terpenting. Secara teknis sudah disiapkan, tetapi strategi berjalan apa tidak bergantung di lapangan nanti,” kata Didi.