Indonesia Raya iringi Tradisi Emas Bulutangkis di Olimpiade Tokyo 2020

Greysia-Apriyani tangis haru saat Indonesia Raya dikumandangkan di Olimpiade Tokyo
Greysia-Apriyani tangis haru saat Indonesia Raya dikumandangkan di Olimpiade Tokyo (Foto : )
Indonesia Raya iringi tradisi Emas Bulutangkis di Olimpiade Tokyo 2020. Greysia Polii/Apriyani Rahayu lanjutkan tradisi emas Olimpiade saat pemain andalan Indonesia berguguran.
Lagu kebangsaan Indonesia Raya akhirnya berkumandang di Olimpiade Tokyo 2020. Tepatnya di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, tempat berlangsungnya cabang olahraga bulutangkis.Pasangan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang menjadi pahlawannya. Mereka sukses menyabet medali emas usai mengemas kemenangan di laga final lawan unggulan kedua Chen Qing Chen/Jia Yi Fan asal China, Senin (2/8) siang WIB. Greysia/Apriyani secara spektakuler menang dua gim langsung atas Chen/Jia 21-19, 21-15.
Medali Emas Olimpiade Bersejarah Bagi Pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu Medali emas yang penuh makna bagi Greysia/Apriyani karena ini merupakan medali emas yang sangat dinantikan seluruh rakyat Indonesia. Medali emas Greysia/Apriyani merupakan medali emas pertama untuk Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020.Greysia Polii/Apriyani Rahayu juga meraih medali emas Olimpiade yang juga menjadi medali emas pertama dari sektor ganda putri sepanjang pagelaran Olimpiade.Torehan sejarah baru dari Greysia/Apriyani ini juga melanjutkan tradisi emas Olimpiade dari bulutangkis untuk Kontingen Merah-Putih. Sejak di pertandingkan di Olimpiade Barcelona 1992, Tim Bulutangkis selalu menyumbangkan medali emas bagi Kontingen Indonesia."Peraih medali emas Olimpiade, kedengarannya brilian" ucap Greysia sambil tertawa."Saya kehabisan kata. Kami di sini dan kami mendapat medali emas dan ini rasanya, sesuatu yang tidak bisa diungkapan dengan kata-kata. Ini sangat berarti bagi kami. Saya berterima kasih kepada partner saya Apriyani bahwa dia mau berjuang bersama saya, mau berlari bersama dan saya sangat menghargainya," lanjut Greysia.Senada dengan Greysia, pasangan juniornya Apriyani Rahayu yang juga masih tidak percaya dengan apa yang telah ia raih."Saya tidak percaya ini yang telah saya raih. Saya benar-benar tidak menyangka akan sampai sejauh ini karena yang saya pikirkan hanyalah bagaimana melewati semua tantangan yang saya hadapi. Bagaimana saya bisa membalikkan keadaan dan bangkit kembali?" ujar Apri."Dan saya benar-benar memaksakan diri untuk datang sejauh ini dan melakukan yang terbaik yang saya bisa. Saya benar-benar ingin berterima kasih kepada Tuhan dan Kak Ge (Greysia). Juga terima kasih berkat doa dari keluarga dan seluruh masyarakat Indonesia kami bisa meraih medali emas. Saya sangat senang dan bahagia," ucap Apri.[caption id="attachment_483783" align="alignnone" width="900"] Indonesia Raya iringi Tradisi Emas Bulutangkis di Olimpiade Tokyo 2020 Pasangan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang menjadi pahlawan setelah sukses menyabet medali emas usai mengemas kemenangan di laga final lawan unggulan kedua Chen Qing Chen/Jia Yi Fan asal China, Senin (2/8) siang WIB. (Foto : NOC Indonesia)[/caption]Bagi Greysia, Juara Olimpiade adalah jawaban dari mimpinya selama ini. Greysia yang ingin membuat sejarah di sektor ganda putri Olimpiade akhirnya mewujudkan mimpi tersebut di kesempatan ketiga keikut sertaannya di Olimpiade."20 tahun yang lalu ketika saya berusia 13 tahun, saya tahu Indonesia belum membuat sejarah di ganda putri dan saya bersabar. Saya tahu saya dilahirkan untuk menjadi pemain bulutangkis dan saya memiliki keyakinan bahwa saya ingin membuat sejarah di bidang ini," ungkap Greys."Tuhan telah memberi saya mimpi dan keyakinan di hati saya bahwa saya memilih ini. Ketika orang berkata: 'Anda tidak akan berhasil, Indonesia tidak memiliki sejarah di ganda putri.' Tentu saja China dan Korea kuat di lapangan. Lalu kita semua tahu apa yang terjadi di London 2012, saya bangkit di Rio 2016 tapi belum juga berhasil mendapat medali," kenang Greysia Polii yang selalu berganti ganti pasangan di setiap Olimpiade yang diikutinya tersebut."Tapi saya tetap sabar dan berkomitmen. Dibutuhkan komitmen untuk meraih mimpi dan emas. Dan di sinilah kami sekarang. Keluarga saya juga untuk tidak menyerah, jangan berhenti," tutur Greys.Tidak heran setelah memastikan juara Olimpiade Greysia Polii dan Apriyani Rayahu menangis terharu di lapangan. Greysia meluapkan kebahagaiannya dengan melepaskan tangis yang menyesakkan didada.Luapan kegembiraan Greysia juga terlihat saat berpelukan denganĀ  sang pelatih Eng HianĀ  begitu challange yang diminta Chen Qing Chen/Jia Yi Fan keluar.[caption id="attachment_483782" align="alignnone" width="900"] Indonesia Raya iringi Tradisi Emas Bulutangkis di Olimpiade Tokyo 2020