Pelatih Minta “The Daddies” Manfaatkan Pengalaman Untuk Atur Irama Permain

PHO - Day 7 - Badminton, Men's Doubles Grup D, Mohammad Ahsan-He
PHO - Day 7 - Badminton, Men's Doubles Grup D, Mohammad Ahsan-He (Foto : )
Pelatih minta “The Daddies” manfaatkan pengalaman untuk atur irama permain. Kegagalan Marcus Gideon/Kevin Sanjaya melaju ke semi final membuat Hendra/Ahsan memikul beban Juara Olimpiade.
Harapan Indonesia meraih medali emas di Olimpiade Tokyo Jepang 2020 kini tertumpu di pundak pasangan senior Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. PBSI berharap The Daddies, julukan Hendra/Ahsan, mampu merebut juara setelah ganda andalan Indonesia Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamulyo terhenti di perempat final.The Deddies diharapkan bisa memanfaatkan semua pengalamannya guna menjaga irama permainan menghadapi lawan yang lebih muda di laga lanjutan Olimpiade 2020 Tokyo.Pelatih ganda putra Indonesia Herry Iman Pierngadi mengatakan panggung Olimpiade memang tak bisa diprediksi. Namun, Herry IP percaya jam terbang yang dimiliki Ahsan/Hendra dapat menjadi nilai positif bagi anak didiknya untuk menjaga mental bertanding hingga mengatur ritme permainan.“Ahsan/Hendra ini pemain senior, sudah tiga kali tampil di Olimpiade. Saya percaya mereka bisa mengatur semangat,keinginan, dan kemauan saat menghadapi lawan,” kata Herry usai pertandingan, Kamis (29/07).“The Daddies” kini menjadi tumpuan sektor ganda putra setelah Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo kalah di perempat final oleh pasangan Malaysia. Marcus/Kevin yang tampil sebagai unggulan satu kalah dari 14-21, 17-21 dari Aaron Chia/Wioi Yik Soh (Malaysia).Sementara pasangan senior Ahsan/Hendra berhasil melewati perempat final usai menang 21-14, 16-21, 21-9 atas andalan tuan rumah Jepang Takeshi Kamura/Keigo Sonoda.Pada laga selanjutnya, Ahsan/Hendra akan bertemu Lee Yang/Wang Chi-Lin dari China Taipeh. Pasangan China Taipeh ini berhasil menyingkirkan ganda tuan rumah Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe dengan skor 21-16, 21-19.Ahsan/Hendra, yang saat ini menduduki ranking dua dunia, wajib mewaspadai Yang/Chi-Lin yang berada satu peringkat di bawahnya. Meski “The Daddies” unggul head-to-head 6-4, tetapi Ahsan/Hendra pernah kalah 21-17, 23-21 di final BWF World Finals 2020.Secara pengalaman, The Daddies juga lebih unggul. Hendra pernah juara saat ajang empat tahunan ini digelar di Beijing pada 2008 bersama Markis Kido. Hendra dan Ahsan juga sudah tiga kali tampil di Olimpiade.“Saya percaya secara mental mereka bisa mengatasi. Terpenting, adalah mereka harus bisa atur irama permainan,” tukas Herry.Sementara itu pasangan Ahsan/Hendra menanggapi keberhasilan mereka bisa melangkah hingga ke babak semi final Olimpiade Tokyo Jepang 2020 dengan bersyukur. Mereka akan segera berdiskusi dengan pelatih untuk menentukan strategi menghadapi pasangan Yang/Chi-Lin.“Yang/Chi-Lin ini punya speed dan power, itu harus kami waspadai. Untuk strategi akan kami diskusikan dulu dengan pelatih,” kata Hendra.