Lonjakan Covid-19 Ibukota, Adakah Pemprov DKI Jakarta Berlakukan PSBB?

Sejumlah kamar di Graha Wisata Ragunan tengah disiapkan sebagai tempat isolasi para pasien Covid-19. ( Foto: Achmad Junaedi/ANTV)
Sejumlah kamar di Graha Wisata Ragunan tengah disiapkan sebagai tempat isolasi para pasien Covid-19. ( Foto: Achmad Junaedi/ANTV) (Foto : )
Sepekan terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Ibukota Jakarta. Penambahakn kasus aktif Covid-19 telah mencapai 50 persen.
Gelombang peningkatan kasus Covid-19 itu, mengundang kekhawatiran Komandan Lapangan RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Letkol Laut Muhammad Arifin.Pasalnya, Beberapa waktu lalu, Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran disesaki antrean pasien Covid-19.Arifin meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera menarik rem darurat. Artinya mengusulkan kembali memberlakukan Pembatasan Sosial Skala Besar atau PSBB.Melihat kondisi serupa, Akankah Pemprov DKI Jakarta memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat lagi?Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menegaskan sampai saat ini opsi PSBB itu, belum diambil.Pemerintah daerah tengah melanjutkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat  atau PPKM Mikro selama 14 hari ke depan."Sudah diputuskan PPKM dua minggu ke depan seperti sebelumnya. Kita akan meningkatkan penegakan hukum dan meningkatkan disiplin sesuai arahan pak presiden,” Tegas Ahmad Riza Patria ditemui di Balaikota. Rabu (15/6) Siang.Riza Patria menyebutkan data per 15 Juni, tempat tidur yang tersedia 7.861, dan sudah terpakai sebanyak 6117. Artinya tempat tidur yang sudah terpakai pasien terinfeksi Covid-19 mencapai 78 persen.Karena itu, pihaknya sedang mempersiapkan sejumlah graha di Ibukota akan kembali dijadikan ruang isolasi yang mampu menampung 9000 orang pasien  Covid-19.Selanjutnya, tambah Riza Patria, sesuai arahan presiden, Pemprov DKI Jakarta akan menggencarkan aturan protokol kesehatan terutama pemakaian masker, menjaga jarak, dan upaya menertibakan  dari kerumunan."meningkatkan penggunaan masker yang benar, terbilang efektif, membantu kita terbebas dari penularan virus corona," Ujarnya.Arahan presiden selanjutnya, jelas Riza Patria adalah agar pemerintah provinsi segera melakukan upaya yang luar biasa.“ Yang upaya yang luar biasa itu, diantara aksinya adalah menargetkan dalam satu hari harus seratus ribu warga menerima vaksin,” jelasnya.Presiden meminta untuk mempercepat proses vaksinasi. Presiden menargetkan 7,5 juta warga ibu kota sudah menerima vaksin pada akhir Agustus mendatang.Pada kesempatan itu, Riza Patria mewanti-wanti warga Jakarta untuk waspada dan berhati-hati. Terutama bagi anak-anak dibawah 9 tahun untuk tetap berdiam dirumah. Begitupun, bagi lansia diatas 60 tahun.
Emzi Ardiwinata dan Johanes Bosko| Jakarta https://youtu.be/_Q4ihWCj1Vg