Tenaga Kerja Asing Asal Tiongkok Ditemukan Meninggal Dunia di Morowali

Tenaga Kerja Asing Asal Tiongkok Ditemukan Meninggal Dunia di Morowali (Foto Ilustrasi Jenazah - Shutterstock)
Tenaga Kerja Asing Asal Tiongkok Ditemukan Meninggal Dunia di Morowali (Foto Ilustrasi Jenazah - Shutterstock) (Foto : )
Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China atau Tiongkok bernama Chang Yang (30) Tiongkok yang dilaporkan hilang tenggelam sejak Senin (7/6/2021) di Sungai Sampara, Kab. Konawe, Sulawesi Tenggara.
Namun, hari Minggu (13/6/2021) telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di wilayah Kab. Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah.Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi, melalui rilis Humas Basarnas Kendari mengatakan, pihaknya mendapat informasi dari seseorang. Yakni nelayan bernama Polo yang menemukan jenazah terapung di sekitar Pulau Samarengga, Kec. Menui Kepulauan, Kab. Morowali, Sulawesi Tengah, mirip dengan TKA yang dilaporkan hilang."Pada pukul 13.40 Wita, kami menerima informasi dari seorang nelayan bernama Bapak Polo. Bahwa pada pukul 09.00 Wita telah ditemukan jenazah di sekitar Pulau Samarengga. Dimana jenazah yang ditemukan memiliki ciri-ciri yang sama dengan korban TKA yang tenggelam di muara Sungai Sampara, Kecamatan Kapoiala, Konawe," kata Aris.Berdasarkan informasi tersebut, Tim SAR gabungan yang terdiri dari enam orang Rescuer Basarnas Kendari, satu orang personel Polairud Molawe. Termasuk satu personel Pos AL Molawe, satu orang Divisi Keamanan PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI). Serta satu orang juru bicara dari pihak perusahaan/jubir dari PT Dras, berangkat menuju pulau Samarengga degan menggunakan RIB Basarnas Kendari.Tim SAR gabungan tiba di Pulau Samarengga, Kabupaten Morowali pada pukul 19.10 Wita. Namun karena kondisi cuaca sehingga jasad korban belum bisa dievakuasi.Aris menyampaikan bahwa jasad korban bakal dievakuasi ke tempat TKA itu bekerja. Yakni di perusahaan tambang nikel PT Obsidian Stainlies Stell, di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara."(Jasad) korban belum bisa dievakuasi dikarenakan kondisi cuaca dan keterbatasan penerangan. Sehingga Tim SAR gabungan memutuskan untuk mengevakuasi (jasad) korban menuju Konawe pada pagi hari," pungkasnya, seperti dikutip dari Antara.